JABAR EKSPRES – Pemerintah mengaku optimis target ekspor RI senilai 7,1 persen dapat tercapai di akhir 2025 ini. Itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, target ekspor RI 2025 senilai 7,1 persen atau sebesar 294,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) itu akan tercapai, meski dihadapkan dengan tantangan tarif dagang Presiden AS Donald Trump.
“Oh, (tarif Trump) enggak (tidak mengganggu kinerja pencapaian target). Kami optimistis terus,” ujarnya, dikutip Jumat (5/12/2025).
Baca Juga:Kemenkeu Perbarui Skema Asuransi BMN, Nilainya Capai Rp91 Triliun!IEU-CEPA Bakal Dongkrak Ekspor hingga Tumbuhkan Ekonomi RI, Ini Alasannya!
Berdasarkan data yang diterima pihaknya, nilai ekspor Indonesia per Oktober 2025 baru mencapai 234,04 miliar dolar AS. Angka tersebut masih 79,5 persen dari target keseluruhan tahun ini.
Namun demikian, pihaknya mengaku optimis target ekspor akan tercapai di akhir tahun 2025 ini. “(Ini karena) naiknya akhir tahun 7,1 persen (secara tahunan/yoy), sekarang tumbuh 6,96 persen (sepanjang periode Januari-Oktober 2025). Ya jadi kami kejar nanti,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, target ambisius itu diyakini bakal tercapai di Desember ini, setelah adanya diskusi yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serta Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI).
“Kemarin kami diskusi dengan Kadin, dengan GPEI bahwa optimis bahwa itu akan tercapai,” kata Mendag.
Kemudian terkait progres negosiasi tarif dagang Indonesia ke AS, Budi mengklaim bahwa itu masih diupayakan oleh pihaknya hingga saat ini.
“Belum, masih menunggu, ya. Mudah-mudahan, ya (bisa secepatnya), (kami) masih menunggu,” ujar Budi.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Oktober 2025 mengalami surplus sebesar 2,39 miliar dolar AS, dengan rincian ekspor 24,24 miliar dolar AS dan impor 21,84 miliar dolar AS.
Baca Juga:Mendag Optimis Pertumbuhan Ekspor Capai 9,6 Persen di 2029, Ini Alasannya!Menembus Pasar Ekspor, Mendag Dorong Petani Genjot Produksi PanganÂ
Menurut BPS, untuk ekspor produk nasional hingga Oktober meningkat 6,96 persen secara tahunan (yoy), sementara impor sedikit mengalami kenaikan yakni 2,19 persen yoy.
Adapun surplus perdagangan dengan AS meningkat signifikan dari 11,6 miliar dolar AS pada Januari-Oktober 2024 menjadi 14,9 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun 2025, atau tumbuh 28,4 persen.
Menurut Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Mandiri Dian Ayu Yustina, surplus perdagangan tersebut terjadi karena banyak eksportir melakukan front loading atau percepatan pengiriman barang sebelum tarif impor AS resmi diberlakukan awal Agustus 2025. Kondisi ini membuat Neraca Perdagangan Indonesia dengan AS tetap terjaga.
