Akses Kesehatan Lumpuh Akibat Jalan Rusak Parah, Warga Gununghalu Tandu Pasien dengan Sarung dan Bambu

Akses Kesehatan Lumpuh Akibat Jalan Rusak Parah, Warga Gununghalu Tandu Pasien dengan Sarung dan Bambu
Akses kesehatan lumpuh, seorang warga Kampung Buah Batu, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ditandu menggunakan kain sarung dan bambu. Dok video viral warga
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Akses kesehatan di Kampung Buah Batu, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) lumpuh setelah ambulans tak mampu menembus jalan rusak.

Warga terpaksa menandu seorang pasien dengan kain sarung dan bambu, aksi tersebut viral dalam sebuah video yang diunggah warga, terlihat sejumlah orang berjalan perlahan menyusuri jalan tanah berbatu sambil memikul seorang pasien.

Dalam video itu, kondisi jalan tampak licin dan berlumpur, diperparah oleh material tanah yang terbawa hujan dari tebing hingga menutup sebagian badan jalan. Situasi itu membuat kendaraan medis mustahil untuk mencapai permukiman.

Baca Juga:Di Tengah Gemerlap Wisata Lembang, Jalan Cibodas Rusak Parah!Angin Kencang Rusak Tiga Rumah, Jalan Alternatif di Cibungbulang Longsor

“Pak Dedi ieu kumah jalan alus yeuh. Balik ti rumah sakit tepika digotong kieu. Jalan na alus teuing Pak Dedi. Di desa Sukasari, ambulans tepika teu ka ampih (Pak Dedi ini gimana jalan bagus nih. Pulang dari rumah sakit sampai ditandu begini. Jalannya terlalu bagus Pak Dedi. Ambulans sampai gak bisa lewat),” ucap seorang pria dalam narasi video tersebut yang menunjukkan kekecewaan warga terhadap kondisi infrastruktur desa.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (30/11/2025), di Kampung Buah Batu, Desa Sukasari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Desa Sukasari, Saepuloh, membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan kerusakan jalan karena terdapat limpasan tanah dari tebing yang terbawa hujan deras dan menghalangi akses mobil.

“Betul kejadiannya dua hari kemarin, itu karena jalan rusak dan ada limpasan tanah masuk jalan jadi ambulans gak bisa masuk. Makanya ditandu jalan kaki,” jelasnya.

Menurutnya, pasien yang ditandu merupakan seorang warga Kampung Buah Batu yang tengah menderita hernia. Tidak adanya akses kendaraan memaksa warga berjalan kaki sejauh 1.600 meter untuk membawa pasien dari titik yang bisa dijangkau ambulans hingga ke rumahnya.

“Jadi waktu itu ada warga sakit hernia asal Kampung Buah Batu. Memang ambulans gak bisa masuk karena hujan dan jalan rusak. Tapi sebenarnya kalau musim kemaru mobil bisa masuk,” katanya.

Saepuloh mengakui kondisi jalan sepanjang 1,6 kilometer itu belum pernah tersentuh perbaikan menyeluruh. Jalan tersebut merupakan jalan desa yang selama ini menjadi satu-satunya akses warga untuk menuju pusat layanan kesehatan dan aktivitas harian lainnya.

0 Komentar