Nomor Antrian Capai 800 Lebih, Warga Ciparigi Bogor Utara Antusias Terima Bantuan Pangan Bapanas

Nomor Antrian Capai 800 Lebih, Warga Ciparigi Bogor Utara Antusias Terima Bantuan Pangan Bapanas
Warga Kelurahan Ciparigi antusias mengantre untuk mengambil bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Kantor Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Kamis (27/11/2025). Foto: Sekar Andini
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Antrean warga Kelurahan Ciparigi untuk mengambil bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) memanjang hingga nomor 800 lebih di Kantor Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kamis (27/11/2025).

Sejak pagi, warga setempat sudah mulai datang ke lokasi dengan antusiasme tinggi untuk mendapatkan paket beras dan minyak.

Sebagian membawa kursi lipat dan bekal minum, menunggu giliran dengan sabar. Suasana hingga sore hari pun tampak ramai namun tetap tertib, dengan warga yang saling bertukar informasi dan bercakap ringan sambil menunggu nomor antrean dipanggil.

Baca Juga:Program Bantuan Pangan Bapanas Tersalur 4 Ribu Paket di Tiga Kelurahan Bogor Utara Cimahi Bakal Dapat Bantuan Infrastruktur Persampahan Senilai Rp50 Miliar dari Program ISWMP

Maryani (52), seorang asisten rumah tangga yang juga merupakan warga setempat, mengaku datang sejak pagi membawa kartu keluarga dan KTP.

Ia menceritakan bagaimana antrean yang panjang membuatnya sempat cemas, terutama karena nomor antreannya yang mencapai 800 lebih.

“Saya datang dari jam setengah 11 pagi, tapi ternyata jam 11 mereka istirahat. Baru mulai jam 1 siang, antrean dipanggil lagi dan saya dapat nomor sekitar 800-an. Saya sempat khawatir tidak kebagian, walaupun katanya yang sudah terdata pasti tetap dapat, tapi nomor antrean saya tinggi, jadi sempat cemas,” ujarnya saat ditemui di Kelurahan Ciparigi, Bogor Utara, Kota Bogor, Kamis (27/11/2025).

Maryani menambahkan, informasi terkait jadwal dan lokasi penyaluran bantuan pangan ia terima sebelumnya melalui RT dan RW di tempat tinggalnya.

Saat mengambil bantuan, Maryani mengatakan bahwa setiap warga wajib membawa kartu keluarga dan KTP asli maupun fotokopi sebagai bukti dan untuk pendataan sebelum paket bantuan diberikan.

“Jadi nanti kita difoto dulu lagi megang KTP, baru paket beras 20 kilogram serta minyak 4 liter diberikan. Pas datang, langsung ke meja petugas untuk dicek data sesuai atau tidak, abis itu baru dapat nomor antrean dan menunggu sesuai nomor,” ucap Maryani.

Meski harus menunggu berjam-jam di bawah terik matahari, Maryani mengakui sangat lega dan senang ketika paket sudah berada di tangannya untuk dibawa ke rumah.

Baca Juga:Punya Mobil Xpander tapi Tetap Berstatus Miskin, Dinsos Bogor Siap Cabut Bantuan Warga CiomasBantah Isu Pungli saat Pembagian Bantuan di Desa Cikahuripan Sumedang, Apdesi: Itu Solidaritas Kemanusiaan PMI

“Tentu rasanya lega sekali. Bantuan ini sangat meringankan kebutuhan sehari-hari saya dan anak karena saya ini kan janda empat anak,” katanya.

0 Komentar