JABAR EKSPRES – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Anom Kota Banjar terus terjebak dalam situasi finansial yang menyedihkan akibat masalah infrastruktur yang belum maksimal.
Kebocoran pada pipa jalur distribusi utama yang telah berlangsung puluhan tahun disebut-sebut sebagai biang keroknya, menyebabkan kerugian yang cukup fantastis hingga mencapai Rp8 miliar.
Direktur Utama Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E. Fitrah Nurkamilah, dengan tegas menyatakan bahwa kondisi kebocoran yang dialami perusahaannya sudah berada pada taraf yang mengkhawatirkan.
Baca Juga:Debit Sungai Citanduy Naik, Tirta Anom Pastikan Keamanan Air Minum Tetap TerjagaTirta Anom Pasok Air Bersih untuk Dukung Program Makanan Bergizi Gratis di Kota Banjar
Sebanyak 21 kilometer pipa distribusi air bersih yang menjadi urat nadi pelayanan kepada pelanggan, kini dalam keadaan lapuk dan rusak karena faktor usia.
Akibatnya, air bersih yang telah melalui proses pengolahan dengan biaya yang tidak sedikit, terbuang percuma di tengah jalan sebelum sempat mencapai Sambungan Rumah (SR) pelanggan.
“Pipa jalur distribusi yang mengalami kerusakan sepanjang 21 kilometer dengan tingkat kebocoran mencapai 39 persen. Kerugian akibat volume air yang terbuang dan tidak sampai ke SR pelanggan mencapai Rp6 miliar hingga Rp8 miliar per tahun,” ujar Fitrah dalam keterangannya, Minggu (23/11/2025).
Angka kerugian yang disampaikan Fitrah bukanlah isapan jempol belaka. Persoalan serius ini telah secara resmi dipaparkan di hadapan pimpinan eksekutif dan legislatif Kota Banjar.
Pada Jumat (21/11/2025), dalam sebuah pertemuan ekspos rencana kerja dan anggaran tahun 2026 di kantor IPA UF Perumdam Tirta Anom, Fitrah menyampaikan presentasi yang mengungkap kedaruratan situasi ini.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Banjar H. Sudarsono, Wakil Wali Kota Banjar H. Supriana, serta Sekda Kota Banjar yang juga menjabat sebagai Pengawas Perumdam Tirta Anom, H. Soni Harison, beserta jajaran perangkat daerah terkait.
Lebih jauh, Fitrah menjelaskan bahwa dampak dari kebocoran masif ini tidak hanya berhenti pada kerugian material perusahaan. Masyarakat sebagai konsumen akhir secara langsung merasakan imbasnya.
Baca Juga:Perkuat Layanan, Perumda Tirta Anom Gandeng Investor untuk Revitalisasi Jaringan Air BersihKebocoran Pipa Berulang Ganggu Pasokan Air di Banjar, Tirta Anom Butuh Rp63 Miliar untuk Revitalisasi
Tekanan air yang tidak stabil menjadi keluhan sehari-hari, menyebabkan suplai air ke rumah-rumah pelanggan menjadi tidak merata dan kerap mengalami gangguan.
Menyikapi masalah kronis yang menggerogoti tubuh perusahaan ini, Perumdam Tirta Anom telah menyiapkan sebuah solusi jangka panjang.
