Hasil Uji Lab Keluar, Dispernakan Pastikan Ikan Budidaya Saguling dan Cirata Tidak Tercemar Merkuri

Hasil Uji Lab Keluar, Dispernakan Pastikan Ikan Budidaya Saguling dan Cirata Tidak Tercemar Merkuri
Aktivitas peternak ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Saguling, Bandung Barat. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

“Kami sudah tahu sejak lama kondisi air di Cirata memang tercemar. Ada penelitian dari universitas, bahkan kami yang tiap hari di lapangan bisa lihat dari tampilan airnya. Tapi yang kami butuhkan sekarang bukan cuma stetmen, melainkan solusi nyata dari pemerintah,” ujarnya.

Asep menyebut ribuan warga menggantungkan hidup pada budidaya KJA. Pernyataan soal kandungan merkuri tanpa langkah penanganan bisa berdampak luas pada pendapatan mereka.

Ia menyoroti sumber pencemaran yang dianggap tak terselesaikan, seperti aliran lindi dari TPA Sarimukti.

Baca Juga:Fenomena Umbalan Ancam Perairan Waduk Saguling dan CirataCek Kandungan Merkuri, KKP Ambil Sampel dari Waduk Cirata dan Saguling

“Jangan sampai kami jadi korban. Ikan kami tidak laku karena dianggap berbahaya, tapi sumber pencemaran seperti TPA Sarimukti dibiarkan. Air lindi dari sana jelas mengalir ke Cirata, tapi mana penindakannya?” katanya.

Meski begitu, Asep mendukung langkah Menteri KKP maupun Gubernur Jawa Barat jika benar-benar serius melakukan penataan kawasan perairan secara menyeluruh.

“Saya sudah puluhan tahun jadi petani KJA sejak tahun 90-an. Produksi ikan terus menurun seiring buruknya kualitas air. Kalau pemerintah mau menata ulang dan benar-benar memulihkan air, kami akan dukung,” tegasnya. (Wit)

0 Komentar