Gelar Jambore Internasional, FK Unjani Gembleng Mahasiswa Lewat Simulasi Penanganan Bencana dan Darurat Medik

Gelar Jambore Internasional, FK Unjani Gembleng Mahasiswa Lewat Simulasi Penanganan Bencana dan Darurat Medik
Ilustrasi kegiatan Jambore yang pernah dilakukan. (Dok Humas)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (FK Unjani) berupaya menggembleng mahasiswanya tak hanya di ruang teori, tetapi juga lewat praktek langsung. Salah satunya lewat Jambore Internasional.

Seperti yang dilakukan beberapa hari terakhir. FK Unjani mengajak para mahasiswanya ke Pantai Anyer, Banten. Dalam kesempatan itu, mahasiwa mengikuti berbagai kegiatan.

Konsepnya memang jambore, tapi didalamnya terdapat beberapa aplikasi ilmu yang didapat di bangku kuliah. Misalnya lewat simulasi penanganan darurat atau bencana. Mahasiwa dalam kesempatan itu dituntut mengaplikasikan ilmunya dalam menangani kondisi kritis.

Baca Juga:Hadapi Dinamika Global, Unjani Bentuk Lulusan Berkarakter di Tengah Derasnya Persaingan KerjaYayasan Kartika Eka Paksi Fokus Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing Alumni Unjani

“Bisa dibilang ini bentuk pengabdian mahasiswa. Mereka tak hanya belajar teori tapi juga mengaplikasikannya di masyarakat,” terang Rektor Unjani Prof Agus Subagyo.

Agus melanjutkan, Jambore itu bukan hanya event tahunan tapi sebagai bentuk aplikasi ilmu. Termasuk pengejawantahan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dekan FK Unjani, Wendra menambahkan, kegiatan ini juga lebih menarik karena tingkatnya internasional. Artinya peserta tidak hanya dari Unjani atau beberapa instansi Tanah Air, tapi beberapa perwakilan juga ada yang dari Malaysia dan Australia.

Total ada 350 peserta yang terlibat, kegiatan dimulai dari webinar dan puncaknya adalah simulasi penaganan bencana dan kegawatdaruratan medik. “Harapan kami, mahasiwa itu tak hanya pandai teori tapi juga tangguh di lapangan,” jelasnya.

Selain itu, masyarakat Kabupaten Serang juga dilibatkan melalui pelatihan Basic Life Support (BHD) untuk ASN dan Karang Taruna. Tujuannya membentuk komunitas tangguh bencana yang siap siaga menghadapi situasi darurat.

Dokter spesialis gawat darurat dan spesialis trauma asal Malaysia Datuk Dr. Mohamed Alwi Bin Hj Abdul Rahman menambahkan, ia menyoroti pentingnya penguatan karakter generasi muda dalam menghadapi bencana.

Menurutnya komunikasi, negosiasi, dan kerja tim adalah fondasi dalam manajemen bencana. “Ini harus dimulai dari sekarang, membangun jejaring internasional dan kesiapan lintas budaya,” jelasnya. (son)

0 Komentar