Ini 8 Sasaran Utama dalam Operasi Zebra 2025

Ini 8 Sasaran Utama dalam Operasi Zebra 2025
Ini 8 Sasaran Utama dalam Operasi Zebra 2025
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Operasi Zebra 2025 siap digelar secara serentak di seluruh Indonesia mulai Senin, 17 November hingga 30 November 2025. Korlantas Polri menegaskan bahwa operasi tahun ini bukan hanya sekadar razia, tetapi langkah strategis untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kabagops Korlantas Polri, Kombes Aries Syahbudin, menjelaskan bahwa Operasi Zebra tahun ini diarahkan berdasarkan tiga pertimbangan utama:

1. Persiapan menuju Operasi Lilin 2025,

2. Hasil analisis pelanggaran lalu lintas selama tiga bulan terakhir,

3. Fenomena yang berkembang di masyarakat, termasuk maraknya balap liar yang kini menjadi atensi khusus aparat.

Baca Juga:5 Motor Listrik Tercepat 2025, Top Speed Tembus 130 Km/Jam Super IritInilah 15 Jalan yang Sering Disasar Operasi Zebra 2025 di Kota Bandung

Aries juga menegaskan bahwa pendekatan Operasi Zebra tidak lagi sekadar penindakan, melainkan lebih menekankan edukasi kepada masyarakat. Penilaian tingkat pelanggaran juga kini dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan kendaraan, bukan hanya besarnya wilayah atau Polda tertentu.

Selain penegakan hukum, polisi turut menyiapkan pendekatan humanis seperti teguran simpatik kepada pelanggar yang dinilai masih bisa diberi pembinaan.

8 Pelanggaran yang Paling Diburu dalam Operasi Zebra 2025

Pengendara diimbau lebih berhati-hati dan selalu melengkapi diri dengan perlengkapan berkendara yang sesuai aturan. Berikut daftar pelanggaran yang menjadi sasaran utama:

1. Tidak menggunakan sabuk keselamatan

2. Tidak memakai helm SNI

3. Melanggar rambu atau marka jalan

4. Menerobos lampu APILL (lampu merah)

5. Menggunakan ponsel saat berkendara

6. Kendaraan tidak memenuhi persyaratan teknis laik jalan

7. Aksi balap liar

8. Pelanggaran tata cara pemuatan angkutan barang

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan bahwa Operasi Zebra 2025 akan memberikan perhatian ekstra pada keselamatan pejalan kaki, sebagai kelompok pengguna jalan yang paling rentan.

Menurutnya, keselamatan pejalan kaki harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan lalu lintas. Mereka sering berada di posisi yang lemah ketika beraktivitas di ruang jalan sehingga membutuhkan perlindungan ekstra.

“Pejalan kaki adalah simbol kemanusiaan di jalan raya. Mereka yang paling lemah harus dilindungi, bukan disingkirkan,” ujar Agus, Sabtu (15/11/2025).

Operasi Zebra 2025 bukan hanya upaya penindakan, tetapi juga bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan keselamatan dan ketertiban di jalan raya. Dengan memperhatikan perlengkapan berkendara dan mematuhi aturan, masyarakat dapat membantu menciptakan lalu lintas yang lebih aman, terutama menjelang masa libur panjang.

0 Komentar