Pembangunan 100 Gudang Baru Bulog Bakal Libatkan BUMN Karya, Dirut: dari Negara untuk Negara

Pembangunan 100 Gudang Baru Bulog Bakal Libatkan BUMN Karya, Dirut: dari Negara untuk Negara
Pekerja memikul beberapa karung beras di Gudang Bulog, Gedebage, Kota Bandung. (Dok. Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan pembangunan 100 gudang baru bulog akan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya.

Menurutnya, melibatkan BUMN Karya dalam pembangunan 100 gudang baru bulog itu merupakan wujud kerja sama yang mencerminkan semangat “dari negara untuk negara”.

Insya Allah (BUMN Karya yang membangun 100 gudang baru Bulog). Jadi kita seperti itu supaya dari negara untuk negara juga,” ujarnya dikutip Rabu (12/11/2025).

Baca Juga:Bangun 100 Gudang Baru, Begini Harapan Dirut Bulog!Bulog Bandung Pastikan Stok Beras Aman Hingga 6 Bulan ke Depan, Siap Suplai Pasar dan Ritel

Selain itu, ia menegaskan bahwa pelibatan entitas milik negara tersebut dilakukan guna memastikan pembangunannya memenuhi standar mutu konstruksi dan kualitas penyimpanan pangan nasional.

Kemudian, Bulog akan memprioritaskan kolaborasi dengan BUMN Karya agar seluruh proses pembangunan berjalan efisien dan memberikan manfaat optimal bagi ketahanan pangan Indonesia.

“Pasti (melibatkan BUMN). Karena kita dari BUMN pasti ya akan kita prioritaskan adalah teman-teman BUMN Karya akan mengerjakan,” kata Rizal.

Bulog juga akan menjalankan fungsi supervisi dalam pembangunan guna memastikan setiap gudang yang dibangun memenuhi standar kelayakan, efisiensi, dan kualitas penyimpanan sesuai kebutuhan distribusi pangan nasional.

Terkait BUMN Karya yang akan dilibatkan, Rizal menyebut pihaknya belum menetapkan pilihan karena masih menunggu koordinasi lebih lanjut dan izin dari Menteri BUMN sebelum proses dimulai.

“Wah kita belum putus. Kita belum kumpul, nanti kita kumpulin,” beber Rizal.

Adapun pembangunan 100 gudang baru direncanakan menggunakan anggaran Rp5 triliun. Ini diklaim menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menjangkau hingga wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP).

Baca Juga:Produksi Beras Diprediksi Meningkat, Bulog-Kementan Pastikan Perbaiki Manajeman PenyimpananJaga Stabilitas Harga, Bulog Pastikan Distribusi Beras SPHP Dimasifkan

Beberapa gudang dirancang dilengkapi Rice Milling Unit (RMU) dan pengering (dryer) untuk daerah sentra pangan, sementara di wilayah non-produksi akan dibangun gudang penyimpanan sederhana menyesuaikan kebutuhan lokal.

“Kayak di kepulauan-kepulauan itu kan dia tidak ada sentra produksi pangannya, jadi hanya gudang saja. Namun kalau yang wilayahnya punya sentra produksi pangan itu dilengkapi dengan RMU, dryer, dan lain sebagainya,” bebernya.

Adapun setiap gudang yang akan dibangun memiliki kapasitas bervariasi, mulai dari 1.000 ton hingga 7.000 ton, menyesuaikan potensi daerah dan luas lahan persawahan di wilayah masing-masing, dengan target keseluruhan rampung dalam waktu satu tahun ke depan.

0 Komentar