Muslimin menilai, kawasan pariwisata perlu untuk menjaga stabilitas pengembangan Quality Tourism. Perlu difokuskan untuk mendatangkan wisman dari kelas menengah-atas, high spender, dan length of stay-nya lebih lama.
“Jawa Barat, kita punya banyak daerah desa wisata. Jawa Barat menawarkan potensi yang banyak diminati. Ini merupakan potensi yang perlu dikembangkan,” ungkap Muslimin dalam diskusi Peran dan Potensi Bank Indonesia dalam Memperkuat Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi di Jawa Barat, di Kota Bandung, pada Jumat (4/10/2024) silam.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Iendra Sofyan menilai, selain sebagai penguatan sektor ekonomi. Momentum WJSEF bisa dimanfaatkan untuk promosi budaya.
Baca Juga:Lebih Pintar Tapi Tak Laku, Gen Z Jadi Pengangguran Terbanyak di JabarInvestasi Deras, Tenaga Kerja Seret: Pengangguran Jabar Tembus 1,78 Juta Orang
Dirinya lantas menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membina Pokdarwis dan mengembangkan potensi kampung atau desa tanpa harus memaksakan semua menjadi destinasi wisata, tapi fokus pada kesejahteraan warga.
“Kegiatan ini strategis untuk pemulihan ekonomi sekaligus promosi budaya. Kami ingin seluruh Jawa Barat terdengar oleh Indonesia. Tidak hanya Kota Bandung, tetapi semua kabupaten/kota harus berpartisipasi,” tegas Iendra.
