Gerombolan Maling Bobol Pangkalan LPG di Banjar, 150 Tabung Gas Melon Raib dalam Semalam

Gerombolan Maling Bobol Pangkalan LPG di Banjar, 150 Tabung Gas Melon Raib dalam Semalam
Aam, penjaga warung pangkalan gas yang dibobol maling pada Jumat (7/11/2025). Sebanyak 150 tabung melon raib dalam peristiwa tersebut. (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sebanyak 150 tabung LPG 3 kg atau gas melon, yang terdiri dari 17 tabung berisi dan 133 tabung kosong, raib dari Pangkalan LPG Siaga milik warga Kota Banjar, Yana Akbar. Peristiwa pembobolan ini terjadi pada Jumat (7/11/2025) dini hari, sekira pukul 02.00 WIB. Aksi para pelaku ini semakin meresahkan warga mengingat kejadian ini merupakan kali kedua pangkalan yang sama menjadi sasaran dalam kurun enam bulan.

Kapolsek Pataruman Polres Banjar, AKP Hadi Winarso, membenarkan kejadian tersebut. “Betul, pagi ini kami menerima laporan dari pangkalan LPG Siaga milik pak Yana Akbar. Kami masih mendalami pembobolan ini,” ungkapnya.

AKP Hadi juga mengungkapkan modus operandi yang digunakan para pelaku. Menurut penyelidikan sementara, maling beraksi dengan mencongkel kunci gembok pintu masuk sebelum kemudian mengangkut puluhan tabung gas tersebut. Polisi telah bergerak cepat dengan mengamankan sejumlah barang bukti dari TKP yang diharapkan dapat membuka tabir dan mengungkap identitas para pelaku. “Kami sudah amankan beberapa barang bukti untuk mengungkap kasus pembobolan ini,” tambah AKP Hadi.

Baca Juga:Polisi Tangkap Enam Pelaku Pembobolan KSP di Katapang, Hasil Curian Dijual ke LampungModus Pelaku Pembobolan Rekening Asri Welas, Kuras Saldo Hingga Nol

Sementara itu, kronologi detail kejadian diungkapkan oleh Aam, penjaga warung pangkalan gas tersebut. Menurut Aam, awal mula terungkapnya pembobolan ini bermula dari kecurigaan pemiliknya sendiri, Yana Akbar, yang kerap disapa Haji Yana. “Awalnya pak haji Yana, pemiliknya, mengecek ke warung sebelum salat subuh di masjid sebelah warungnya. Itu dikarenakan lampu depan tampak mati dan setibanya di warung beliau melihat pintu warung sudah dalam kondisi tercongkel,” tutur Aam.

Merasa ada yang tidak beres, Haji Yana tidak langsung memeriksa lebih jauh. Setelah menunaikan salat Subuh, barulah beliau bersama Aam dan beberapa jamaah masjid lainnya mendatangi dan memeriksa keadaan warung secara lebih saksama.

“Benar saja, pintu warung sudah dalam keadaan tercongkel dan didalamnya ada 160 tabung gas, yang diambil 150 tabung. Jadi disisain 10 tabung,” ujar Aam melanjutkan ceritanya.

Yang membuatnya semakin frustasi, insiden ini bukanlah pengalaman pertama. Aam mengaku bahwa ini merupakan kali kedua pangkalan gas tersebut menjadi korban kejahatan. Enam bulan sebelumnya, warung yang sama telah dibobol dari arah belakang dan menyebabkan 11 tabung gas hilang kala itu. Pola aksi yang berulang ini tentu menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi pengelola dan pemilik usaha.

0 Komentar