JABAR EKSPRES – Pengelolaan sampah di Kota Cimahi terus menunjukkan inovasi. Terbaru, warga RW 25 Kelurahan Cibabat, CImahi Utara melakukan gerakan memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah, dan mengantarkan Cimahi menembus tiga besar Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2025.
Gerakan pengelolaan sampah secara mandiri tersebut menunjukkan bahwa persoalan sampah bukan sekadar urusan tumpukan di TPA, tapi tentang kesadaran, kemandirian, dan keberanian mengubah kebiasaan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya ketika melakukan verifikasi lapangan di Saung Koi, RT 01 RW 25, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara.
Baca Juga:Pemkot Cimahi Genjot Solusi Konkret Atasi Krisis SampahKolaborasi Baru di Cimahi, Ubah Sampah Menjadi Energi
“Alhamdulillah, Cimahi masuk tiga besar setelah melalui beberapa tahap penilaian dan ekspos. RW 25 ini jadi contoh nyata bagaimana masyarakat bisa mandiri mengelola sampah dari rumah,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Jum’at (7/11/25).
Gerakan ini lahir bukan dari proyek besar pemerintah, tapi dari kesadaran kolektif warga. Mereka menolak menyerah pada kenyataan bahwa sampah hanya berakhir di truk pengangkut.
Di RW 25, lanjut Chanifah, setiap rumah tangga belajar memilah antara organik dan anorganik. Sampah organik diolah melalui budidaya maggot, hasilnya dipakai untuk pakan ikan lele dan ayam.
Sedangkan sampah anorganik dikumpulkan untuk daur ulang dan dijual kembali.
Kerja keras itu kini membuahkan hasil. Dari yang semula empat gerobak sampah diangkut setiap hari, kini hanya tinggal satu.
“Ini bukti bahwa pengurangan sampah bisa dilakukan asalkan masyarakat sadar dan disiplin memilah sejak dari rumah,” tutur Chanifah.
Namun di balik keberhasilan itu, ada pesan penting: persoalan sampah tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah. Menurut Chanifah, krisis sampah adalah cermin budaya masyarakat dan hanya bisa diatasi lewat perubahan perilaku.
Karena itu, Pemkot Cimahi kini menggulirkan kebijakan ‘Hari Organik’ setiap Senin, sebuah langkah simbolik agar warga fokus mengelola sampah organik di lingkungannya.
Baca Juga:Raih Penghargaan LLDIKTI, Cimahi Buktikan Kolaborasi Bisa Menaklukkan SampahCimahi Jadi Contoh Nasional, Kolaborasi Nyata Pemkot dan KLHK Tangani Krisis Sampah
“Mari kita biasakan memilah sampah dari rumah. Tanggung jawab sampah bukan hanya pemerintah, tapi kita semua,” tegasnya menutup. (Mong)
