JABAR EKSPRES – Pemerintah berupaya meningkatkan kulitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar memiliki kompetisi menengah hingga tinggi (medium-high skill), salah satunya berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
BUMN tersebut, khususnya yang bergerak di bidang pelatihan vokasi dan logistik. BUMN memang tidak spesifik bergerak di sektor vokasi, tapi tidak sedikit BUMN besar menyalurkan program pendidikan vokasi dengan sentuhan berbagai lembaga pendidikan.
Misalnya, ada PT PLN dengan Institut Teknologi PLN. Lalu ada PT Telkom Indonesia dengan Telkom University-nya. Kemudian ada juga PT Semen Indonesia dengan Universitas Internasional Semen Indonesia.
Baca Juga:Cegah Pola "Turun Derajat" Berlanjut, Pemerintah Siapkan Koperasi Pekerja MigranGandeng Mantan Kepala Daerah, Bangun Sistem Penguatan Pekerja Migran
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menuturkan, pihaknya berperan sebagai regulator sekaligus operator terkait urusan PMI. Namun pihaknya mengakui bahwa infrastruktur kementerian yang dipimpinnya belum sepenuhnya maksimal.
Karena itulah, kolaborasi lintas lembaga menjadi siasat yang cukup efektif untuk mengejar target menghadirkan PMI yang berkualitas tinggi. Sehingga pihaknya berupaya berkolaborasi dengan BUMN yang dimaksud.
Terkhusus yang punya pelatihan vokasi. “Jadi PMI itu harus cerdas. Selain itu juga perlu punya keterampilan tinggi, ini jadi daya saing,” jelasnya. Kamis (6/11).
Mukhtarudin juga menekankan upaya pencegahan pengiriman pekerja migran secara nonprosedural tanpa job order yang jelas. Hal itu sering kali menjebak PMI dalam situasi rentan.
Dari sisi pemberdayaan, program khusus untuk migran menjadi fokus. Sehingga ketika pulang ke tanah air para PMI tetap bisa menyambung hidup, artinya bisa bekerja di masyarakat dengan kemampuan yang terus ditingkatkan tidak justru jadi pengangguran.
Soal regulasi, KemenP2MI juga tengah mengebut revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran. Pihaknya ingin regulasi itu bisa tuntas pada awal 2026 nanti.(son)
