Jalan Baru Pelaku Usaha Thrifting, Prabowo: Pertimbangkan Substitusi Produk

Jalan Baru Pelaku Usaha Thrifting, Prabowo: Pertimbangkan Substitusi Produk
Ilustrasi seorang wanita tengah memilih di toko pakaian bekas atau thrifting. (Dok. Pexels)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pelaku usaha pakaian bekas layak pakai atau thrifting mendapat pencerahan setelah adanya peta jalan baru dari Presiden Prabowo Subianto.

Melalui Kementerian Koperasi dan UMKM, Prabowo memerintahkan agar menyiapkan produk substitusi bagi para pelaku usaha thrifting.

Hal itu dikatakan Menteri UMKM Maman Abdurrahman, seiring pelarangan impor pakaian bekas yang disampaikan usai rapat terbatas dengan Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Baca Juga:Impor Pakaian Bekas Dilarang, Pedagang Thrifting Minta JalanPemerintah Gagalkan Peredaran Pakaian Bekas Rp112 Miliar, Begini Respons Pedagang Thrifting di Pasar Gedebage

“Arahan dari Pak Presiden juga mempertimbangkan dan memikirkan substitusi produk,” ujarnya, dikutip Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, Presiden tidak serta merta menertibkan impor pakaian bekas ilegal. Orang nomor satu di RI itu, kata dia, juga memikirkan langkah ke depan bagi para pelaku usaha thrifting.

Presiden, kata dia, memikirkan substitusi produk menggunakan barang tekstil dalam negeri bagi para pelaku usaha mikro yang selama ini menggantungkan pendapatan dari penjualan pakaian bekas.

Adapun larangan impor pakaian bekas itu dilakukan sesuai dengan regulasi perdagangan. Namun, pemerintah juga tidak ingin kebijakan tersebut membuat para pelaku usaha thrifting kehilangan sumber penghasilannya.

“Pada saat dilakukan penindakan terhadap barang bekas yang masuk, arahan Presiden adalah mempertimbangkan substitusi produk. Jangan sampai setelah ditutup, mereka tidak punya barang jualan lagi,” paparnya.

Menyikapi hal itu, Presiden kemudian menugaskan Kementerian Koperasi dan UMKM untuk menyiapkan produk pengganti yang dapat dijual para pelaku usaha thrifting, dengan mendorong mereka beralih ke produk-produk lokal buatan UMKM, termasuk fesyen dan pakaian dari produsen domestik.

Maman menegaskan bahwa banyak produk lokal yang berkualitas dan kompetitif dari segi harga, model, hingga tren fesyennya.

Baca Juga:Dukung Penindakan Impor Ilegal Pakaian Bekas, Kadin: Bentuk Perlindungan Industri NasionalDari Sumbangan ke Sampah: Sisi Gelap Industri Pakaian Bekas Global

Ia mencontohkan para pelaku industri distro di Bandung yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas baik dan desain menarik.

“Banyak produk dalam negeri yang bagus-bagus. Nanti para pedagang thrifting akan didorong menjual produk-produk lokal kita,” kata Maman, seraya menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan dukungan agar UMKM memiliki akses pasar yang lebih luas.

Terkait anggapan bahwa pakaian thrifting lebih murah dibanding produk lokal baru, Maman membantah. Menurutnya, hasil pertemuan dengan asosiasi dan pelaku usaha menunjukkan bahwa harga pakaian bekas juga tidak selalu lebih rendah.

0 Komentar