5 Ruang Kelas Ambruk, SMKN 1 Gunung Putri Terapkan Belajar dari Rumah

Bangunan Roboh di SMKN 1 Gunung Putri. Foto: Regi
Bangunan Roboh di SMKN 1 Gunung Putri. Foto: Regi
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Akibat robohnya lima ruang kelas, pihak SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Para siswa diminta belajar dari rumah hingga Jumat, 7 November 2025.

Wakil Kepala Hubungan Industri dan Masyarakat (Hubinmas) SMKN 1 Gunung Putri, Karyadi, menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah dilakukan pembahasan bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah.

“Setelah berdiskusi dengan Plt Kepala Sekolah, kemungkinan besar pembelajaran untuk para peserta didik akan dilakukan dari rumah hingga Jumat,” ujar Karyadi, Selasa (4/11/2025).

Baca Juga:Irjen Pol Rudi Setiawan Resmi Menyandang Gelar Doktor di UNAIRUlang Tahun APSIFOR ke-18: Inspirasi Billy Martasandy untuk Generasi Psikolog Muda

Ia menambahkan, kebijakan belajar dari rumah berlaku untuk siswa kelas 10 dan 11, sementara kelas 12 tetap diwajibkan datang ke sekolah pada Rabu hingga Kamis untuk mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Karyadi menjelaskan, lima ruang kelas yang roboh tersebut merupakan bangunan tahun 2003, yang pernah mengalami renovasi atap pada 2015 menggunakan rangka baja ringan (bajaringan).

“Bangunan yang ambruk itu dibangun pada 2003 dan sempat direnovasi bagian atapnya pada 2015,” terangnya.

Diketahui, insiden robohnya bangunan terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang, yang menyebabkan 42 pelajar mengalami luka-luka.

Menanggapi peristiwa tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan siap menanggung seluruh biaya pengobatan para korban.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan turun langsung untuk menangani para siswa yang terluka serta memastikan adanya penyelidikan terhadap penyebab runtuhnya bangunan sekolah.

“Pemerintah Daerah Jawa Barat siap pasang badan. Kita akan tangani semua korban, dan Pak Gubernur sudah menegaskan bahwa untuk urusan rakyat, pemerintah harus tampil di depan,” ujar Herman pada Senin malam (3/11/2025).

0 Komentar