11 Wilayah Ini Diprediksi BMKG Bakal Alami Hujan Deras Sepekan  Kedepan

ILUSTRASI prediksi hujan deras di beberapa wilayah di Inonesia oleh BMKG (freepik)
ILUSTRASI prediksi hujan deras di beberapa wilayah di Inonesia oleh BMKG (freepik)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dalam satu pekan kedepan, hujan deras masih akan terus mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut hujan kini makin meluas ke wilayah barat menuju timur dan ada beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas lebih tinggi dibanding wilayah lain.

Tingginya curah hujan saat ini sangat dipengaruhi oleh peralihan musim. Dari catatan BMKG, hingga akhir Oktober, 43,8 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.

Baca Juga:Ratusan Ton Udang RI Ditolak AS, Kerugian Capai Puluhan MiliarTerjun Bebas, Harga Emas Antam Anjlok Lagi Hari ini

Peralihan musim ini berimbas pada meningkatnya kemungkinan cuaca ekstrem di berbagai daerah, termasuk hujan lebat, angin kencang, sampai ancaman siklon tropis dari arah selatan Indonesia.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, hujan di Indoensia saat ini akan terus meningkat intensitasnya dalam beberapa pekan mendatang.

“Kita sedang memasuki periode transisi menuju puncak musim hujan. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir, terutama di wilayah selatan Indonesia yang mulai terpengaruh sistem siklon tropis dari Samudra Hindia,” Sebutnya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

Puncak musim hujan menurutnya akan terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026.

Analisis BMKG menurutnya melihat curah hujan sangat tinggi dengan melampaui 150 milimeter per dasarian. Berikut wilayah yang terdampak:

BantenJawa BaratJawa TengahJawa TimurBaliNusa TenggaraKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan TimurSulawesi SelatanPapua Tengah.

Hujan intensitas lebat dalam sepekan terakhir banyak terjadi di Tampa Padang, Sulawesi Barat dengan 152 milimeter per hari, Torea, Papua Barat 135,7 milimeter, serta Naha, Sulawesi Utara 105,8 milimeter. Sementara dalam periode 26 Oktober hingga 1 November 2025, BMKG juga mencatat 45 kejadian bencana cuaca ekstrem, didominasi hujan lebat dan angin kencang yang menyebabkan banjir, tanah longsor, serta kerusakan bangunan di berbagai daerah.

Meski hujan mulai meningkat, Dwikorita melihat suhu maksimum harian masih cukup tinggi di sejumlah wilayah Indonesia, mencapai 37 derajat Celsius di Riau dan lebih dari 36 derajat Celsius di beberapa wilayah Sumatera dan Nusa Tenggara. Kondisi atmosfer yang belum stabil ini membuat potensi cuaca ekstrem dapat muncul sewaktu-waktu.

Dwikorita menjelaskan, dinamika atmosfer saat ini cukup aktif dengan pengaruh MJO, gelombang Rossby dan Kelvin, serta anomali suhu muka laut positif di perairan Indonesia yang memperkuat pembentukan awan hujan.

0 Komentar