JABAR EKSPRES – Jagat maya kembali dibuat heboh oleh beredarnya video viral berdurasi 9 menit 30 detik yang dikaitkan dengan sosok seorang guru perempuan bernama Bu Ida asal Tuban.
Unggahan tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial dan menjadi topik hangat di kalangan warganet hinnga ramai-ramai berburu linknya.
Awalnya, video itu muncul melalui akun TikTok @cilomut, yang mengunggah narasi bertajuk “Guru Tuban Viral 9 Menit 30 Detik”.
Baca Juga:DLH Jabar Ungkap Hasil Dugaan Asal Munculnya Awan Hitam di SubangBRI dan YBM BRILian Region 9 Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi
Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa kejadian bermula dari hubungan pertemanan antara dua rekan kerja yang kemudian berkembang menjadi kedekatan pribadi.
Namun, narasi ini juga menyinggung bahwa pria yang disebut dalam video tersebut telah berstatus menikah, sehingga semakin memicu rasa penasaran publik.
Tak butuh waktu lama, istilah mabar Bu Ida Tuban langsung menjadi trending topic di TikTok dan X (Twitter).
Sejumlah akun ikut membagikan ulang narasi, potongan video, serta tagar seperti #BuIdaTuban, #idaparengantuban, #beritatiktok, hingga #fyp, membuat isu ini semakin meluas di linimasa.
Fakta di Balik Video Viral Bu Ida Tuban
Namun, setelah dilakukan penelusuran, tidak ditemukan bukti autentik yang menunjukkan adanya video syur berdurasi 9 menit 30 detik sebagaimana diklaim di media sosial.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, akun-akun yang disebut membagikan video asli ternyata tidak menampilkan konten seperti yang ramai diperbincangkan.
Tidak ada tayangan yang menunjukkan sosok Bu Ida ataupun rekaman penggerebekan yang disebut-sebut terjadi di sebuah kontrakan di Tuban.
Baca Juga:Anti Ribet! Begini Cara Pinjam Saldo DANA Rp300.000 Tanpa KTP dan Agunan, Cair Cepat dan AmanTERBARU! Inilah Daftar Aplikasi Pinjol Tanpa BI Checking yang Resmi Tercatat di OJK
Hingga kini, pihak sekolah tempat Bu Ida diduga mengajar maupun aparat setempat di Tuban belum memberikan keterangan resmi terkait isu tersebut.
Semua informasi yang beredar sejauh ini hanya bersumber dari unggahan pengguna media sosial yang tidak diverifikasi secara lapangan.
Fenomena ini menunjukkan betapa cepatnya isu yang belum terbukti kebenarannya bisa menyebar luas di era digital, memunculkan stigma negatif dan dampak sosial bagi individu yang dikaitkan.
Para pengguna internet diminta untuk tidak membagikan tautan, narasi, maupun video yang belum jelas sumbernya.
Penyebaran konten semacam itu bukan hanya dapat menimbulkan fitnah, tetapi juga bisa berdampak hukum bagi pihak yang menyebarkannya.