JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama para pemangku kepentingan tengah menyiapkan pembentukan Forum Koperasi Merah Putih sebagai wadah koordinasi dan pendampingan koperasi merah putih serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan pembentukan Koperasi Merah Putih harus menjadi gerakan bersama lintas sektor, bukan sekadar program seremonial pemerintah.
Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat gerakan ekonomi kerakyatan yang berlandaskan semangat gotong royong.
Baca Juga:Pemkab Bandung Percepat Implementasi, 262 Kopdes Sudah Aktif BeroperasiKopdes Merah Putih Seperti Program Era Soeharto, Pakar: Meriah di awal, Mati Seiring Waktu
“Pembentukan Koperasi Merah Putih ini tentu harus didukung seluruh stakeholders. Bukan hanya pemerintah, tetapi juga Forkopimda, Kadin, dan koperasi lainnya. Ini perang pamungkas terakhir. Kalau Koperasi Merah Putih gagal, harapan ekonomi kerakyatan untuk bangkit juga pupus. Jadi tidak boleh main-main,” kata Dedie usai pertemuan dengan berbagai pihak terkait dalam pembahasan pembentukan Forum Koperasi Merah Putih di Balai Kota Bogor, Jumat (31/10/2025).
Menurut Dedie, pemerintah daerah maupun pusat siap berkolaborasi memperkuat ekosistem koperasi yang mandiri dan transparan melalui kehadiran forum tersebut.
Ia menilai, koperasi merupakan salah satu instrumen penting dalam menjaga ketahanan ekonomi masyarakat, sehingga pembentukan forum ini dinilai sangat membantu.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang UMKM Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Bogor, Syafei, menjelaskan bahwa forum yang akan dibentuk bukan sekadar wadah administratif, tetapi dirancang sebagai sistem koordinasi dan pendampingan terpadu bagi koperasi dan UMKM.
“Kita usulkan pembentukan Forum Koperasi Merah Putih yang fungsinya mendampingi dan memonitor koperasi serta UMKM. Di dalamnya nanti ada Kadin, Kolaborasi Inovasi Brilian (KIB), Badan Urusan Logistik (Bulog), unsur pemerintahan dan keamanan (Forkopimda, TNI-Polri), hingga akademisi. Kita ingin forum ini punya sistem informasi sendiri agar semua kegiatan koperasi bisa termonitor secara transparan,” ujar Syafei.
Menurutnya, forum tersebut akan berperan seperti koperasi sekunder yang menjadi wadah kerja sama antarkoperasi dalam membeli dan menjual barang secara kolektif.
Dengan cara itu, koperasi dapat berbelanja dalam jumlah besar agar harga lebih murah sekaligus memasarkan produk bersama untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing.
