Bupati Bogor Genjot Program Wirausaha dan Ciptakan 28 Ribu Lapangan Kerja Lewat Dapur MBG

Bupati Bogor Genjot Program Wirausaha dan 28 Ribu Lapangan Kerja Lewat Dapur MBG. FOTO DISKOMINFO
Bupati Bogor Genjot Program Wirausaha dan 28 Ribu Lapangan Kerja Lewat Dapur MBG. FOTO DISKOMINFO
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Menghadapi ancaman defisit anggaran pada 2026 akibat kebijakan pusat dan provinsi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan program antar dinas dan menggerakkan ekonomi lokal melalui program klaster usaha dan Dapur Makan Bergizi (MBG).

Bupati Bogor, Rudy Susmanto menegaskan bahwa upaya efisiensi anggaran dan penciptaan lapangan kerja menjadi fokus utama.

Baca Juga:Kasih Palestina Dukung Pemulihan Gaza lewat Penyaluran Bantuan Pangan di Momentum Hari Pangan DuniaHaris Setiawan Kembali Pimpin Muaythai Kabupaten Bogor, Targetkan 5 Emas di Porprov 2026

Ia menargetkan lahirnya ribuan wirausahawan baru dan puluhan ribu pekerjaan baru dari integrasi program SKPD dan operasional 570 dapur MBG.

“Berapapun uang yang dikeluarkan, harus bergantung bagaimana ekonomi masyarakat bisa bergerak, bukan sekadar menggugurkan kewajiban,”ujarnya, Kamis (16/10).

Empat tantangan besar yang membayangi APBD 2026 menjadi dasar langkah ini. Antara lain, pemotongan Dana Transfer Pusat, iuran BPJS yang tidak lagi sepenuhnya ditanggung provinsi, penghapusan Dana Alokasi Khusus (DAK), serta beban gaji P3K guru yang kini dialihkan ke APBD.

Rudy mendorong seluruh SKPD untuk meninggalkan pola kerja sektoral dan mulai menjalankan integrasi program berbasis klaster usaha.

Ia mencontohkan, Dinas Koperasi dapat menyelenggarakan pelatihan pembuatan sepatu, Dinas Perindustrian menyiapkan mesin dan bahan baku, sementara peserta pelatihan diambil dari wilayah klaster yang sama.

Distribusi produk bahkan bisa diarahkan ke pengadaan seragam sekolah.

“Minimal satu perangkat daerah harus menyelenggarakan satu klaster pelatihan dan bantuan usaha. Kalau ini berjalan, kita bisa melahirkan banyak wirausahawan baru di Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Tak hanya menggenjot pelatihan usaha, Pemkab Bogor juga menargetkan pengentasan pengangguran melalui Program Makan Bergizi (MBG).

Baca Juga:Mayat Pria yang Gegerkan Warga Cibinong, Diduga Konflik Cinta RemajaAndri Gunawan Kecam Tayangan TV yang Diduga Lecehkan Pesantren dan Ulama: Ini Krisis Kebudayaan

Dengan mengoperasikan 570 dapur MBG, Rudy menyebut akan terbuka peluang kerja besar-besaran di sektor informal.

“Satu dapur bisa mempekerjakan 50 orang, mulai dari tukang masak, petugas kebersihan, hingga pencuci. Jika berjalan maksimal, program ini menciptakan 28.500 lapangan pekerjaan baru,” ungkapnya.

Program MBG juga diharapkan mendorong perputaran ekonomi lokal karena seluruh bahan pangan akan disuplai dari petani dan pelaku usaha mikro di wilayah sekitar.

0 Komentar