Setelah video itu viral, muncul empat alasan utama mengapa tagar #BoikotTrans7 menjadi trending:
1. Tayangan dianggap menyebarkan fitnah terhadap ulama dan pesantren.
2. Narasi yang disampaikan berpotensi menimbulkan kebencian terhadap tokoh agama.
3. Tidak adanya klarifikasi langsung dari pihak Trans7, meski sudah viral di berbagai platform.
4. Melecehkan simbol dan tradisi pesantren, terutama terhadap sosok Kiai Anwar Manshur yang sangat dihormati.
Baca Juga:Begini Cara Aktivasi Pelaporan SPT Pajak 2025 Lewat Coretax DJPSimulasi Angsuran Pinjaman KUR BRI 2025: Plafon Rp 270 Juta Cicilan Cuma Rp 195 Ribu,Cek Detailnya di Sini
Isu ini juga menjadi perhatian banyak kalangan karena menyangkut kehormatan ulama dan citra pesantren yang selama ini dikenal sebagai pusat pendidikan moral dan agama di Indonesia.
Viralnya tagar #BoikotTrans7 menjadi pengingat bahwa media harus berhati-hati dalam menyajikan narasi, terutama yang berkaitan dengan tokoh agama dan lembaga keagamaan. Kesalahan dalam penyampaian pesan dapat berujung pada kesalahpahaman besar dan melukai perasaan jutaan umat.