Antisipasi Sesar Lembang, BPBD Cimahi Tingkatkan Status Siaga dan Siapkan EWS Baru

Antisipasi Sesar Lembang, BPBD Cimahi Tingkatkan Status Siaga dan Siapkan EWS Baru
Ilustrasi Early Warning System (EWS) yang dipasang di berbagai titik wilayah rawan bencana. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui BPBD Cimahi tengah menyiapkan langkah strategis dalam memperkuat sistem mitigasi bencana, dengan merencanakan pemasangan belasan Early Warning System (EWS) di berbagai titik wilayah pada tahun 2026 mendatang.

Program ini menjadi bagian dari upaya komprehensif Pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana alam dan non alam yang semakin meningkat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan, mengatakan pemasangan sistem peringatan dini tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan skala prioritas jenis bencana yang paling berisiko di Cimahi.

Baca Juga:Antisipasi Potensi Bencana Sesar Lembang, 55 Titik Evakuasi Disiapkan BPBD CimahiAncaman Aktivitas Sesar Lembang, Cimahi Perkuat Antisipasi Bencana

“Kita sudah berencana tahun 2026 akan memasang early warning system di berbagai titik di Kota Cimahi. Harapannya bisa mencakup seluruh kelurahan,” ujar Fithriandy saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, tahap awal pemasangan EWS akan difokuskan untuk memantau potensi banjir, mengingat bencana tersebut kerap terjadi dan berdampak langsung pada permukiman padat penduduk.

EWS yang direncanakan akan dilengkapi sensor ketinggian muka air di sejumlah sungai utama, seperti Cibeureum, Cibaligo, dan Cimahi.

“Kita sudah merencanakan 15 titik di berbagai wilayah. Tahap awal ini difokuskan untuk memantau tinggi muka air sungai agar bisa mendeteksi potensi banjir lebih cepat,” jelasnya.

Fithriandy menuturkan, dengan adanya alat pendeteksi dini tersebut, warga akan memperoleh peringatan secara real-time sehingga dapat melakukan evakuasi mandiri maupun penyelamatan barang-barang berharga sebelum bencana benar-benar terjadi.

Setelah sistem pemantau banjir terpasang, Pemkot Cimahi juga berencana mengembangkan EWS untuk jenis kebencanaan lain, seperti cuaca ekstrem, gempa bumi, dan kualitas udara.

Langkah ini merupakan bagian dari peta jalan mitigasi bencana daerah yang disusun berdasarkan hasil analisis risiko kebencanaan.

Baca Juga:Aktivitas Sesar Lembang Meningkat, Status Siaga Bencana Cimahi Terancam NaikMitigasi Bencana Jadi Prioritas, Dinsos Cimahi dan Tagana Edukasi Siswa Hadapi Potensi Sesar Lembang 

Lebih lanjut, Fithriandy menjelaskan bahwa terdapat sepuluh jenis bencana yang berpotensi terjadi di Kota Cimahi.

Antara lain banjir, banjir bandang, gempa bumi, cuaca ekstrem, kekeringan, gagal teknologi, hingga paparan abu vulkanik dari aktivitas gunung berapi di sekitar Jawa Barat.

“Untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana itulah, tahun depan kami mulai dari EWS banjir sebagai tahap pertama,” tegasnya.

0 Komentar