JABAR EKSPRES – Rencana suntikan modal kepada PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati bakal diperuntukkan sejumlah keperluan, salah satunya menjaga keberlangsungan bandara.
Kepala Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Provinsi Jawa Barat, Deny Hermawan, mengungkapkan sejumlah alasan terkait rencana suntikan modal itu.
“Pertama adalah untuk pemenuhan regulasi. Ini terkait aspek keselamatan, keamanan, pelayanan dan kepatuhan bandara,” cetusnya, kepada Jabar Ekspres, Selasa (7/10).
Baca Juga:Dokumen Palsu Terbongkar, Malaysia Didenda FIFA Rp6,4 MiliarMarteen Paes Siap Ukir Sejarah Bersama Timnas Indonesia
Deny melanjutkan, keperluan mendesak berikutnya untuk memastikan agar Bandara yang ada di Kabupaten Majalengka itu tetap beroperasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karenanya butuh biaya operasional.
Selain itu, penyertaan modal tersebut juga bakal diupayakan untuk pengembangan rute. “Ini agar penerbangan bisa rutin terjadwal,” sambungnya.
Sebelumnya, PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) nampaknya bakal digelontor lagi penyertaan modal. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola Bandara Kertajati itu bakal mendapat kucuran dana fantastis pada tahun 2026.
Ketua Komisi III DPRD Jabar, Jajang Rohana, menuturkan pihaknya saat ini tengah membahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2026.
Salah satu yang dibahas adalah terkait rencana kucuran anggaran kepada BUMD yang mengelola Bandara di Majalengka itu.
Penyertaan modal itu nilainya tembus Rp 150 miliar dengan rincian Rp 50 miliar untuk Anggaran Perubahan APBD 2025 dan Rp 100 miliar untuk tahun anggaran 2026 nanti.
“Tahun ini telah dianggarkan sebesar Rp50 miliar untuk menutupi operasional. Namun masih belum bisa berjalan, maka akan ditambahkan lagi Rp100 milliar untuk tahun depan untuk pengembangannya,” katanya dalam keterangan resmi DPRD Jabar.
Baca Juga:Florian Wirtz Seret di Liverpool, Xabi Alonso Siap Tampung di Real MadridEmil Audero Absen, Kluivert Percaya Kemampuan Nadeo
Di sisi lain, jika ditaksir rencana penyertaan modal Rp 150 Miliar itu setara dengan 7.500 unit perbaikan Rutilahu.
Dengan asumsi anggaran perbaikan rutilahu satu unitnya Rp 20 juta atau setara dengan 600 Unit Ruang Kelas Baru. Dengan asumsi anggaran perbaikan satu unit RKB adalah Rp 250 juta. (son)
