Billy menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini, perusahaannya ingin menghapus stigma bahwa batik adalah sesuatu yang kuno atau hanya untuk generasi tua. Ia percaya bahwa batik bisa tampil modern, stylish, bahkan menjadi bagian dari gaya hidup anak muda Indonesia dan pasar internasional.
“Salah satu tantangan batik saat ini adalah bagaimana membuatnya tetap relevan di mata generasi muda. Kita harus mulai dari edukasi, kampanye budaya yang menyenangkan,” jelas Billy.
Menutup pernyataannya, Billy Martasandy menyampaikan harapan agar Hari Batik tidak berhenti sebagai simbol peringatan, tapi menjadi gerakan budaya yang hidup dan berkembang dari waktu ke waktu.
Baca Juga:Trionda Resmi Jadi Bola Piala Dunia 2026, Simbol Persatuan Tiga Negara Tuan RumahMarc Marquez Siap Taklukkan Mandalika, Morbidelli Sebut Seperti Balapan di Rumah Sendiri
“Batik adalah milik kita semua. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Jangan tunggu batik hanya tinggal di museum. Ayo kita pakai, kita banggakan, kita bawa ke panggung dunia.”
