Marak Keracunan Massal Akibat MBG, IDI Jabar Soroti Soal Penyajian Makanan

Marak Keracunan Massal Akibat MBG, IDI Jabar Soroti Soal Penyajian Makanan
Siswa SD menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) saat jam istirahat di sekolah. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Provinsi Jawa Barat (Jabar), mulai menyoroti soal pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang banyak menimbulkan masalah salah satunya kasus keracunan massal.

Menurut Ketua IDI Jabar Moh Luthfi, dalam pandangannya, pihaknnya menyoroti soal penyajian terhadap pemberian MBG tersebut.

“Sebetulnya program MBG ini kita support (dukung), karena memang ada kebutuhan untuk masyarakat khususnya (pemberian) gizi pada anak. Tapi dengan adanya (kasus) keracunan ini, perlu dilakukan review (evaluasi) khususnya dalam penyajian makanan,” ucapnya saat dimintai tanggapannya, Kamis (2/19).

Baca Juga:Respons Kasus Keracunan, SPPG Cimahi Tingkatkan Standar Keamanan dan Kebersihan Dapur MBGPakar Unigal Desak Dapur MBG Kantongi SLHS Pasca Siswa SMPN 4 Pamarican Keracunan 

Luthfi mengatakan, penyajian dalam pemberian MBG tersebut dinilai sangat penting. Pasalnya jika dilakukan dengan baik, dapat terhindar dari potensi terjadinya kasus keracunan.

“Karena contohnya kalau distribusi terlalu lama, itu dapat memudahkan kuman tumbuh. Dan pola penyiapan makanan juga, apakah dalam bentuk hangat atau bentuk beku. Itu harus diperhatikan. Jadi menurut kami perlu adanya quality control (secara ketat) dari penyedia atau vendor yang memberikan makanan tersebut,” ujarnya

Menurut Luthfi, soal kehigienisan juga menjadi hal terpenting dalam pemberian MBG tersebut.

“Seperti tempat makanannya, itu juga harus diperhatikan. Jadi (untuk mengantisipasi potensi keracunan) banyak faktor yang harus dilakukan review (evaluasi). Sehingga keracunan ini tidak terjadi lagi,” ungkapnya.

Maka dengan adanya hal tersebut, Luthfi mendorong agar pemerintah dapat segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pemberian MBG tersebut.

“Kalau untuk programnya, sebetulnya ini bagus. Tetapi mendorong pemerintah harus segera melakukan evaluasi khususnya terhadap quality control atau penyajian makanannya yang lebih baik untuk program MBG ini,” pungkasnya

Untuk diketahui, kasus keracunan masal akibat santapan MBG tersebut kini telah menjadi perhatian publik. Sebab disejumlah wilayah khususnya Jawa Barat, pemberian MBG tersebut, malah menimbulkan kasus keracunan massal yang mencapai ribuan korban.(San).

0 Komentar