Data Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat ada lebih dari 1.900 konten hoaks yang tersebar sepanjang 2024. Sebagian besar terkait isu politik, pemerintahan, hingga pencemaran nama baik, dan banyak di antaranya memuat unsur DFK.
Contoh nyata, sempat beredar potongan video Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dimanipulasi seolah-olah mengatakan “guru adalah beban negara”. Video itu terbukti palsu, namun sudah lebih dulu memicu kemarahan publik.
Kini jelas bahwa arti DFK adalah Disinformasi, Fitnah, dan Kebencian. Istilah ini mendadak populer setelah mencuat dalam konflik antara Ferry Irwandi dan Gusti Aju Dewi, lalu semakin meluas setelah dibahas di podcast Denny Sumargo.
Baca Juga:30 Link Twibbon Hari Tani Nasional 2025 Gratis, Siap PakaiCara Menghasilkan Saldo Dana Rp83 Ribu dari Internet Hari ini Langsung Masuk ke Dompet Digital
Kasus ini menjadi pengingat bahwa DFK bukan sekadar istilah viral, melainkan fenomena serius yang bisa membentuk opini publik, memecah belah masyarakat, bahkan berdampak nyata di dunia nyata.