Tak hanya Ayam, Harga Buah-buahan di Bandung Barat Ikut Melonjak Gara-Gara Program MBG

Tak hanya Ayam, Harga Buah-buahan di Bandung Barat Ikut Melonjak Gara-Gara Program MBG
Ilustrasi: Harga sejumlah buah melonjak tajam imbas pasokan tersedot untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dok pixabay
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Harga pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB), melonjak tajam sejak digulirkannya program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah.

Tidak hanya daging ayam, sejumlah buah-buahan pun kini sulit dijangkau warga karena pasokan tersedot ke penyedia kebutuhan program.

Jajang (49), pedagang buah di Padalarang, menyebut harga jeruk, anggur, dan kelengkeng ikut melonjak tajam.

Baca Juga:Dukungan Solid INORGA: Emma Dety Siap Bawa KORMI Kabupaten Bandung ke Level BaruKapolresta Bandung Resmi Jadi Dewan Penasehat dan Bapak Angkat Komunitas Ojol Samawana Jabar

“Jeruk medan naik Rp5.000 dari harga normal. Anggur dari Rp60 ribu sekarang jadi Rp90 ribu per kilogram. Kelengkeng dari Rp35 ribu naik jadi Rp50 ribu,” kata Jajang kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

Ia menambahkan, pasokan buah di pasar induk Caringin kini semakin terbatas. Banyak truk pengangkut membeli dalam jumlah besar untuk kebutuhan program MBG, sehingga pedagang kecil kesulitan mendapatkan stok.

“Pedagang kecil kaya kita ini jadi gak kebagian,” keluhnya.

Sementara itu, Dadang (39), pedagang ayam di Pasar Tagog Padalarang, mengaku kewalahan menghadapi lonjakan harga. Menurutnya, harga ayam yang biasanya berkisar Rp30.000 per kilogram, kini tembus Rp40.000 hingga Rp45.000.

“Kondisi sekarang harganya memang naik. Saya jual ayam Rp40 ribu, di luar pasar bisa sampai Rp45 ribu. Padahal normalnya Rp30 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Dadang menduga lonjakan harga ini bukan dipicu oleh faktor umum seperti pakan, ongkos kirim, atau momentum hari raya. Ia menilai, kenaikan terjadi akibat kelangkaan pasokan karena banyak ayam potong diborong untuk kebutuhan dapur MBG.

“Ketika saya mau belanja, katanya ayamnya sudah dibooking. Saya cari tahu lagi, ternyata buat program makan bergizi gratis,” ujarnya.

Baca Juga:Sekda Bandung Barat Pastikan Kekosongan Lima OPD Strategis Tak Ganggu Layanan PublikBandung Barat Darurat Predator Anak, Dua Kasus Besar Terungkap dalam Waktu Berdekatan

Ia menilai, lonjakan harga pangan ini menambah beban masyarakat dan pedagang tradisional.

“Saya berharap pemerintah segera mencari solusi agar program MBG tetap berjalan tanpa mengorbankan stabilitas harga di pasar,” tandasnya. (Wit)

0 Komentar