NPCI Bandung Sebut Ratusan Atlet Masuk Pelatcab untuk Peparda 2026

NPCI Bandung Sebut Ratusan Atlet Masuk Pelatcab untuk Peparda 2026
Atlet disabilitas NPCI Kota Bandung sedang berlatih bola tangan beberapa waktu lalu. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung menurunkan sebanyak 200 atlet dan 100 pelatih dalam program pelatihan cabang (Pelatcab) menuju Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Jawa Barat 2026 di Kabupaten Indramayu.

Sekretaris Umum NPCI Kota Bandung, Djumono, mengatakan para atlet itu lolos seleksi awal pada tahun ini. Namun Desember nanti, pihaknya akan lakukan seleksi lagi untuk mengevaluasi prestasi atlet selama pelatihan.

“Dari situ akan dipilih atlet lagi yang masuk tim inti menuju Peparda 2026,” ujar Djumono kepada Jabar Ekspres, Rabu (17/9).

Baca Juga:Jelang PORPOV 2022, Dojo Gabdika Shito Ryu Kai Gelar Latihan untuk PELATCAB Kota BandungPersiapkan Kebutuhan Skuad Pelatcab di Bogor

Mayoritas atlet berasal dari Kota Bandung, sementara sebagian lain datang dari luar daerah. Menurut Djumono, mereka adalah atlet yang sebelumnya belum bergabung di NPCI daerah masing-masing.

“Selama memenuhi syarat, mereka bisa ikut seleksi dan menjadi bagian dari Pelatcab NPCI Kota Bandung,” katanya.

Dia menambahkan terdapat sejumlah atlet baru dengan prestasi cukup bagus yang ikut memperkuat kontingen Bandung. Namun, atlet-atlet senior masih mendominasi daftar yang akan diturunkan.

“Siapapun yang punya peluang meraih prestasi, akan diberi kesempatan untuk bertanding mewakili Kota Bandung,” tambahnya.

Bandung terakhir kali menjadi juara umum Peparda pada 2014. Pada Peparda 2018 di Kabupaten Bogor, Bandung menempati posisi kedua, lalu di Peparda 2022 turun ke peringkat ketiga setelah Bekasi dan Bogor.

“Kami ingin kembali merebut juara umum,” kata Djumono.

Dia menyebutkan beberapa cabang unggulan NPCI Kota Bandung, di antaranya angkat berat, tenis meja, catur, renang, dan atletik. Selain itu, cabang voli duduk putri juga sempat meraih juara umum pada Peparda 2022.

Meski dukungan pemerintah kota dinilai cukup baik, Djumono menyebut kebutuhan sarana dan prasarana atlet disabilitas masih kurang. Misalnya, kursi roda khusus atletik yang harus impor, juga peralatan lain yang belum memadai dibandingkan daerah pesaing seperti Bekasi dan Bogor.

Baca Juga:Polisi Sebut Dana Kerusuhan di Bandung Mengalir dari Luar NegeriBegini Kesiapan Penggawa Persib Bandung Jelang Laga Kontra Lion City Sailors FC Besok di ACL Two

“Itu membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah kota dan DPRD agar anggaran bisa mencukupi,” pungkasnya.

0 Komentar