JABAR EKSPRES – Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bakal mengucurkan beasiswa dokter spesialis guna menambah SDM dokter di Jawa Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Raden Vini Adiani Dewi menuturkan, alokasi anggaran untuk program itu juga telah disiapkan. Misalnya di 2025 ini ada Rp1,650 miliar. “Lalu di 2026 nanti ada Rp2,839 miliar,” jelasnya, Minggu (24/8).
Vini melanjutkan, untuk besarnya alokasi tiap mahasiswa nya bisa beragam. “Menyesuaikan spesialis yang diambil. Kampusnya juga,” terangnya.
Baca Juga:Semua Petugas Upacara HUT RI ke-80 Dapat Hadiah Beasiswa dari Bupati BandungBeasiswa Cendekia Baznas 2025 Dibuka, Simak Cara Daftar, Jadwal, dan Syaratnya
Program beasiswa dokter spesialis itu diungkapkan Dedi Mulyadi, Jumat (22/8) lalu. Ia menuturkan, pihaknya juga mendorong agar mulai menyeleksi calon penerima beasiswa.
Sasarannya bukan hanya masyarakat di kota, tapi juga menyasar para dokter-dokter yang mengabdi di puskesmas. “Di kabupaten/kota, di desa-desa, di puskesmas-puskesmas, di rumah sakit-rumah sakit daerah untuk masuk ke dokter spesialis,” katanya.
Menurutnya, yang berhak mengikuti program itu adalah mereka yang mengabdi di puskesmas, mengabdi di rumah sakit umum daerah, menjadi dokter di daerah terpencil. Itu bisa menjadi prioritas.
KDM melanjutkan, seleksi itu jangan hanya soal pengetahuan tapi juga soal kecerdasan emosional. Lalu, program itu semangatnya adalah pemerataan layanan kesehatan.
Karena itu setelah lulus pendidikan spesialis harus kembali mengabdi ke daerah. “Nanti harus balik lagi ke daerah asal dan prioritas adalah di daerah-daerah yang di daerah itu kekurangan dokter spesialis,” katanya. (son)