Selain itu, masyarakat menilai bahwa pemberian gaji dan tunjangan “wakil rakyat” yang mencapai tiga digit per bulan itu kontradiktif dengan penghasilan tenaga pendidik, yang saat ini tengah menjadi sorotan.
“Kesenjangannya jauh banget. Di tengah ramai bahasan soal gaji guru, auto keinget masih banyak tenaga pendidik yang harus bertahan dengan gaji di bawah 1 juta bahkan 500 ribu/bulan,” ujar warganet di X, Selasa.
Lebih dari itu, masyarakat menyayangkan banyaknya tunjangan yang tidak seharusnya diberikan, seperti tunjangan listrik dan telepon, serta tunjangan komunikasi.
Baca Juga:Ratusan Guru Ngaji Mengaku Program Kang DS, Wujud Nyata Perhatian Pemerintah Kepada WarganyaHonorer Kurang dari 2 Tahun Terancam Dirumahkan, Pemkot Banjar Terkunci Aturan Pusat
Sebab, masyarakat menilai bahwa besaran tunjangan yang diberikan tidak berbanding lurus dengan kemampuan serta kinerja yang ditunjukkan.
“Tunjangan komunikasi paling besar, berkomunikasi dengan rakyat paling gusar,” ujar seorang warganet di X, Selasa.