JABAR EKSPRES — Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengajak masyarakat segera melapor jika menemukan sungai atau saluran air yang mengalami kerusakan, erosi, dan berpotensi longsor, sebagai langkah deteksi dini terhadap potensi bencana lingkungan.
“Saya minta warga untuk segera melaporkan jika ada sungai atau saluran air yang tergerus atau rawan longsor. Lurah dan camat juga sudah kami arahkan untuk memeriksa seluruh sungai yang ada di wilayah masing-masing,” ujar Erwin, Kamis (14/8/2025).
Hal itu, kata dia, dilakukan sebagai langkah antisipatif Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menghadapi curah hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga:Dua Penyebab Banjir di Pasar Cileungsi Akhirnya Terungkap!Warga Lebaksari Ngamprah Protes, Janji Penanganan Banjir Cuma Retorika
Kendati pihaknya telah mengerahkan aparatur wilayah untuk memantau sungai dan saluran air, namun Pemkot juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan sekitar, terutama wilayah-wilayah yang rawan longsor dan banjir.
Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya Pemkot Bandung untuk membangun sistem pencegahan bencana yang berbasis kewaspadaan komunitas.
“Jangan sampai terjadi longsor atau kerusakan sebelum kita sempat melakukan pencegahan,” katanya.
Dengan melibatkan warga sebagai garda terdepan, Pemkot berharap potensi bencana bisa dikenali lebih awal dan ditangani sebelum menimbulkan kerusakan yang lebih luas.
Dalam kesempatan yang sama, Erwin juga mengungkapkan bahwa penanganan banjir di Bandung saat ini masih memerlukan dukungan infrastruktur yang lebih memadai, salah satunya adalah pembangunan kolam retensi.
Menurutnya, untuk mengatasi banjir secara komprehensif, Bandung membutuhkan sedikitnya 30 kolam retensi, namun hingga kini baru setengah dari kebutuhan tersebut yang terealisasi.
“Kita memerlukan 30 kolam retensi untuk penanganan banjir. Saat ini baru ada 15, karena memang terbentur anggaran,” ungkapnya.
Baca Juga:Kunjungi Lokasi Banjir, Bupati Bogor Tegaskan Penanganan Cepat bagi Warga TerdampakBanjir Bandang! 140 Rumah di Rancabungur Terendam Banjir, Warga Mengungsi di SDN
Untuk menutup kekurangan itu, Pemkot telah merencanakan penambahan anggaran pada tahun 2026 mendatang. Pemerintah Kota akan mengalokasikan dana sebesar Rp10 hingga Rp12 miliar khusus untuk pembangunan kolam retensi baru.
“Tahun 2026 nanti, kita anggarkan Rp10–12 miliar untuk menambah kolam retensi,” tambahnya.
Kolam retensi merupakan salah satu infrastruktur vital dalam pengendalian banjir, berfungsi menampung air limpahan saat hujan deras dan mencegah luapan ke pemukiman warga. Selain membantu mengatur debit air, kolam retensi juga berperan dalam menurunkan risiko erosi dan sedimentasi di hilir sungai.
