Secercah Harapan Pegiat UMKM Binaan BUMD Jabar, Pedagang: Dukungan Promosi Masih Kurang!

Secercah Harapan Pegiat UMKM Binaan BUMD Jabar, Pedagang: Dukungan Promosi Masih Kurang!
Pedagang UMKM binaan BUMD memasak ayam goreng di Jalan Naripan, Kota Bandung, Kamis (7/8). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Meja dagang Egi (47) berada di salah satu sudut kantin perkantoran di Kota Bandung. Di atasnya tersusun lauk khas rumahan. Diantaranya ayam serundeng, soto Bandung, dan hidangan Sunda lainnya. Sejak awal tahun ini, Egi menjalani usaha kecilnya sendiri.

Ibu dua anak tersebut saat ini tercatat sebagai pelaku UMKM di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni Bank bjb.

“Dahulu cuman mencoba jualan-jualan biasa,” ujar Egi kepada Jabar Ekspres, Kamis (7/8) sore.

Baca Juga:BUMD Jabar Tak Setor Dividen, DPRD Tegaskan Direksi Harus Dirombak!Tata Kelola BUMD Jabar Masih Buruk, Pengamat Ekonomi Peringatkan Perusahaan Merger Perhatikan Ini! 

Sebelumnya, dia bekerja sebagai pegawai swasta. Dorongan untuk berjualan muncul dari kebutuhan menambah penghasilan.

“Daripada hanya jadi ibu rumah tangga,” ucapnya.

Tempat Egi berdagang di bjb Corner, fasilitas yang disediakan Bank bjb bagi pelaku UMKM. Di lokasi ini, dia tidak dikenai biaya sewa. Menurutnya hal tersebut sangat membantu para pegiat usaha kecil.

“Cuma ada potongan dari pendapatan saja. Untuk saya sangat membantu. Ini tidak membuat saya mengeluarkan modal besar. Saya tinggal mempunyai ide usaha,” katanya.

Egi memilih menjual makanan yang menurutnya paling dicari banyak orang. Rata-rata makanan Sunda dan Padang selalu dicari.

“Saya mikirnya itu saja. Termasuk saya bisa masak masakan tersebut,” ujarnya.

Sayangnya, hingga kini, pendapatan dari jualannya belum menentu. Adapun selama ini, Egi baru menggunakan fasilitas tempat berdagang yang disediakan. Dia belum mendapat pelatihan atau pendampingan usaha.

“Kalau pelatihan belum ada. Belum tahu juga,” katanya. Namun, ia mengaku nyaman berdagang di sana. “Soal fasilitas dan ketersediaan berdagang, alhamdulillah sudah nyaman dan aman.”

Baca Juga:Perluas Pasar Ekspor, Kadin Optimis Perdagangan Indonesia dengan Eropa-AS Capai 100 Miliar Dollar Bulog Cirebon Perkuat Cadangan Beras Nasional, Petani Antusias Jual Gabah Setelah HPP Rp6.500/kg

Syarat untuk berjualan di lokasi itu pun cukup ringan. Setidaknya tidak serupa dengan pelaku UMKM lain di lokasi yang sama. Kendati demikian kekurangan masih terasa. Menurut Egi, dukungan promosi masih menjadi kekurangan.

Namun meskin masih naik turun, serta menghadapi keterbatasan, Egi tetap bertahan. Bagi dia, keberadaan tempat usaha yang layak dan tidak memberatkan sudah menjadi pijakan awal untuk menjaga asa.

“Sebenernya ini tinggal promosi yang harus digencarkan. Kolaborasi UMKM dan bjb dampaknya belum terasa, apalagi kalau dari segi promosi. Kalau kendala operasional mah alhamdulillah tidak ada,” pungkasnya. (zar)

0 Komentar