Darto menjelaskan, pengurangan timbulan sampah saat ini diperoleh dari tiga lokasi pengolahan yang sudah berjalan, yaitu Gedebage, Pasar Astana Anyar, dan kawasan pemukiman Bakul Agamis. Dari tiga tempat tersebut, angka pengurangan per hari berkisar antara 50 sampai 60 ton.
“Itu belum termasuk dari pengolahan sampah di Astana Anyar dan yang dilakukan di Bandung Kulon,” katanya.
Dia melanjutkan, apabila dihitung secara keseluruhan, termasuk tambahan dari lokasi lain, rata-rata pengurangan sampah harian yang sudah diolah mencapai sekitar 90 ton.
Baca Juga:Perkuat Layanan Kesehatan, RSUD Asih Husada Pacu Perubahan Status Jadi BLUD 2025Polresta Bandung Siap Operasikan SPPG, Layani 3.503 Anak Sekolah di Soreang
Pihaknya masih belum puas dengan hasil tersebut. “Kalau angka pasti kemungkinan rata-rata sekitar 90 ton yang berhasil kita olah. Kita belum berpuas diri, kita masih bekerja keras,” tegas Darto.
“Benar sudah terjadi pengurangan tapi itu pengurangan baru mendekati 100 ton. Itu belum mencapai target,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa DLH Kota Bandung menargetkan pengurangan timbulan sampah antara 300 sampai 450 ton. Menurut dia, capaian saat ini baru mendekati 100 ton per hari.
Angka tersebut, kata Darto, naik dari rata-rata sebelumnya yang diperoleh dari tiga lokasi pengolahan. “Kalau sudah mencapai itu (300-450 ton) kami tenang,” pungkasnya.
