JABAR EKSPRES – Semarak peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI terasa di seluruh penjuru negeri, tak terkecuali di Dusun Baros, Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.
Warga setempat dengan penuh semangat dan gotong royong menghiasi pinggir jalan kampung mereka dengan berbagai ornamen kreatif berbahan kertas dan plastik.
Beragam hiasan seperti bunga-bunga warna-warni dan dekorasi lainnya dipasang rapi di sepanjang jalan, menciptakan suasana kemeriahan yang kental dengan nuansa kemerdekaan.
Baca Juga:Mojang Jajaka Ciamis 2025, Panggung Kolaborasi Generasi MudaSatpol PP Bogor Tegas: Hanya Merah Putih yang Boleh Berkibar di HUT RI ke-80
Kepala Desa Ciomas, Devi Yulviana, mengungkapkan bahwa tradisi menghias jalan kampung setiap bulan Agustus sudah menjadi kebiasaan warga setempat.
“Setiap tahun dalam menyambut HUT RI, masyarakat Desa Ciomas sudah terbiasa menghias jalan di perkampungan. Selain terlihat estetik dan indah, kemeriahan HUT RI sangat terasa setiap bulan Agustus,” ujarnya pada Minggu (3/8/2025).
Menurut Devi, kegiatan menghias lingkungan ini dilakukan secara sukarela atas dasar kesadaran masing-masing warga untuk turut memeriahkan hari kemerdekaan.
“Setiap memasuki bulan Agustus, kesadaran warga sudah muncul untuk menghias lingkungan. Ini menjadi bukti kecintaan mereka terhadap tanah air dan semangat kebersamaan,” tambahnya.
Tidak hanya sekadar memperindah kampung, kegiatan ini juga menjadi bagian dari penilaian Lomba Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban (K3) yang diselenggarakan oleh pemerintah desa.
“Ada penilaian antardusun dalam membuat keindahan lingkungan masing-masing. Antusiasme warga di luar ekspektasi. Mereka berkreasi membuat bunga dari kertas, ornamen dari botol bekas, dan berbagai bahan daur ulang lainnya. Kami melihat ini sebagai peluang yang bisa dikembangkan menjadi kerajinan bernilai ekonomi,” jelas Devi.
Desa Ciomas sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak 7.444 jiwa yang terbagi dalam 2.400 kepala keluarga dan tersebar di 11 dusun.
Baca Juga:Jawab Masalah Sampah, Kota Bandung Siapkan Empat Titik Baru PengolahanPasar Kreatif 2025 Hadir di 8 Mal Kota Bandung, Libatkan 340 UMKM dan Perluas Dampak Ekonomi Lokal
Sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai petani, dengan persentase mencapai 80-90 persen.
Selain fokus pada lomba K3, pemerintah desa juga menggalakkan program pemanfaatan pekarangan melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
“Sejak bulan April, kami sudah melakukan sosialisasi program pemanfaatan pekarangan untuk menanam bumbu dapur dan sayur mayur. Tujuannya agar warga minimal bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil pekarangan sendiri. Program ini sudah berjalan di semua dusun dan didukung oleh Kelompok Wanita Tani (KWT),” ungkap Devi.
