Dugaan Kebocoran Data 4,6 Juta Warga, Legislator PPP Desak Pemprov Trasparan

Dugaan Kebocoran Data 4,6 Juta Warga, Legislator PPP Dorong Pemprov Trasparan
Ketua Fraksi PPP Zaini Shofari.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Anggota DPRD Jabar, Zaini Shofari, turut merespon terkait polemik dugaan kebocoran data pribadi 4,6 juta warga Jabar. Menurutnya Pemprov perlu transparan terkait hal tersebut.

Politikus Fraksi Partainya Persatuan Pembangunan (PPP) itu menuturkan, kebocoran data sangat mungkin terjadi di tengah meningkatnya aktivitas digital.

Banyak masyarakat memanfaatkan teknologi digital untuk berbagai kebutuhan, mulai kepentingan pembelajaran hingga persoalan jual beli.

Baca Juga:Gaya Lokal Jadi Global! Indonesia Gandeng Prancis Lewat Fesyen dan KriyaSumsel Siaga! Menkopolkam Minta Pemda Tangani Karhutla Serius dan Terpadu

Tapi di sisi lain celah keamanan siber itu masih ada. “Sekarang itu siapapun berkesempatan berselancar di dunia maya. Sangat mungkin terjadi (pembobolan.red),” jelasnya.

Zaini melanjutkan, kasus yang kini terjadi perlu disikapi dengan bijak. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat bersikap terbuka dan tidak menutupi persoalan ini. Menurutnya, transparansi merupakan kunci agar masyarakat tetap waspada dan tidak terjebak dalam misinformasi.

“Jadi transparan saja kepada publik. Tak perlu ditutupi. Ini kan juga mendorong agar masyarakat waspada, ” bebernya.

Menurut Zaini, upaya atau edukasi kemanan digital kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan. Artinya masyarakat juga berperan menjaga data pribadi. Literasi teknologi informasi (IT) harus diperkuat agar warga memiliki pemahaman tentang cara menjaga data pribadinya.

Kemudian, peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Pemprov Jabar juga dinilai penting untuk menghadapi tantangan keamanan siber ke depan.

Dunia digital akan terus berkembang. ASN juga perlu cepat adaptasi, sehingga perlu ada peningkatan kualitas dari sumber daya di Pemprov.

“Kalau hari ini ada kebocoran maka yang harus dilakukan adalah melakukan protektif dengan penguatan sumber daya manusianya,” cetusnya.

Baca Juga:Dana PIP Dikuasai Sekolah? SMK Pasundan Rancaekek Diduga Pegang Rekening SiswaGempur Obat Haram! Polisi Serius Sapu Bersih Peredaran di Kalangan Anak Muda

Ia berharap kasus ini jadi pelajaran. Masyarakat juga tak perlu gaduh. Yang penting adalah pembuktian dan perbaikan sistem. (son)

Reporter: Hendrik Muchlison

0 Komentar