5. “Dunia Sementara, Akhirat Selamanya” Tapi Disalahartikan
Mindset kelima ini terdengar sangat mulia, namun sering disalahartikan. Kalimat seperti “Kita hidup di dunia hanya sementara, jadi fokus akhirat saja,” terdengar bijak, tapi kerap digunakan sebagai alasan untuk menjalani hidup secara pasif: tidak berusaha, tidak bekerja keras, bahkan enggan mengembangkan diri.
Akibatnya, orang-orang dengan pola pikir ini merasa bahwa mencari harta adalah hal sia-sia, dan hanya ibadah ritual yang penting. Padahal, mereka lupa bahwa harta juga bisa digunakan untuk kebaikan dan amal akhirat.
Nabi Muhammad SAW sendiri adalah seorang yang memiliki harta, namun beliau menggunakannya untuk membantu agama dan orang-orang yang membutuhkan. Akan jauh lebih bermanfaat jika seseorang mengikuti teladan tersebut: memiliki harta, namun digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan penuh keberkahan.
Baca Juga:7 HP Redmi Terbaik 2025 yang Turun Harga Drastis, Mulai Rp1 Jutaan!PKH dan BPNT 2025 Cair Lagi, Ini Cara Cek Bansos PKH dan BPNT 2025 Lewat Aplikasi dan Situs Resmi Kemensos
Ironisnya, kami pernah menjumpai orang yang justru menganggap bahwa mencari kekayaan adalah perbuatan tercela. Padahal justru sebaliknya, dunia ini adalah ladang amal untuk akhirat. Jika kita lahir dari keluarga miskin, itu bukan salah kita. Tapi jika kita tetap miskin karena hanya pasrah dan beralasan “yang penting akhirat,” maka itu adalah murni bentuk kemalasan dan bukan ajaran agama.
Agama tidak pernah mengajarkan kita untuk menyerah pada dunia. Justru, agama memberikan pahala lebih bagi mereka yang mampu memberikan harta untuk membantu sesama, dan harta itu jelas sesuatu yang bersifat duniawi.
