JABAR EKSPRES – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyebut event Pocari Run sebagai bagian dari persaingan kota-kota besar di Indonesia dalam menjadi tuan rumah ajang olahraga lari berskala besar. Ia menilai ajang ini mampu memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata dan jasa di Kota Bandung.
“Pocari Run ini bagian dari, dalam tanda kutip, ‘berlomba-lombanya’ kota-kota besar di Indonesia menjadi tuan rumah event-event besar yang ada hubungannya dengan lari,” ujar Farhan, Senin (21/7).
“Jakarta punya International Marathon, Bali punya MBM, Jogja punya Jogja Marathon, Borobudur punya Borobudur Marathon. Maka Bandung punya Pocari Run,” tambahnya.
Baca Juga:Ribuan Pekerja Pariwisata Jabar Protes Larangan Study Tour, Desak Gubernur Dedi Mulyadi Cabut KebijakanElkan Baggot Tembus Tim Utama Ipswich Town
Menurutnya, ajang ini dirancang agar pelari tetap merasa senang, meski berlangsung di jalan-jalan utama kota. Namun demikian, Farhan mengakui masih ada evaluasi penting, terutama terkait dorongan penggunaan venue di wilayah timur Bandung.
“Kita mesti berpikir ulang untuk menggunakan jalur ke arah Bandung Timur, karena ternyata arus lalu lintas keluar masuk Bandung di sana itu sudah tinggi sejak jam 4 pagi. Itu saya kaget juga sih. Tapi nanti kita akan perbaiki itu,” jelasnya.
Selain jalur, ia menyoroti pentingnya memperhatikan titik-titik penyeberangan atau crossing agar tidak mengganggu warga dan pelari.
“Untuk perbaikan jalur, itu memang harusnya kita tetap memperhatikan adanya crossing-crossing. Itu mesti diperhatikan,” tambahnya.
Terkait dampak lalu lintas, Farhan tidak menutup mata. Ia menyampaikan permohonan maaf atas kemacetan yang ditimbulkan selama dua hari pelaksanaan kepada seluruh masyarakat Kota Kembang.
“Sabtu macet sekitar jam 5 sampai 7 pagi. Sementara Minggu dari jam 4 pagi sampai jam 8 pagi. Tapi setelah itu semuanya lancar, berkat bantuan dari kepolisian, TNI, dan kewilayahan yang menjaga dengan sangat baik,” ujarnya.
Meski ada keluhan, ia menilai masyarakat Bandung cukup terbuka dan bisa menerima keberadaan event tersebut karena mampu berdampak pada sektor parawisata.
Baca Juga:Rashford Resmi Gabung Barcelona, Rela Potong Gaji Demi Liga ChampionsMenjaga Warisan Ulama, PCNU Bogor Gelar Haul KH Muhammad Istichori dan Istighosah di Ciampea
“Setiap event pasti ada keluhan, dan kita terima itu sebagai bagian dari perbaikan. Ada usulan juga agar rutenya digeser ke wilayah lain. Tapi justru daya tarik kota Bandung itu bisa lari-lari di tengah kota. Itu bagian dari wisata,” kata Farhan.
