Tak Laku di Pasaran, Motor Ini Justru Diburu karena Diskonnya Gila-Gilaan

Tak Laku di Pasaran, Motor Ini Justru Diburu
Tak Laku di Pasaran, Motor Ini Justru Diburu
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Tidak semua model sepeda motor yang dirilis oleh pabrikan akan laku di pasaran. Beberapa model bahkan tidak mendapatkan sambutan positif dari konsumen dan akhirnya harus dihentikan produksinya (discontinue) atau digantikan oleh model lain.

Lalu, ke mana perginya motor-motor yang sudah terlanjur diproduksi namun tidak laku di pasaran?

Di Indonesia, cukup banyak model motor yang kurang diminati. Dari Honda, misalnya, ada model seperti Revo Automatic dan CS1. Dari Yamaha, terdapat Aerox 125, Lexam, Bison FI, dan Mio S. Sementara dari Suzuki, sejumlah model seperti Skywave, Skydrive, Hayate, Let’s, Shogun Axelo, SH F115, Bandit 150, dan lainnya juga mengalami hal serupa, tidak laku dan akhirnya dihentikan produksinya.

Baca Juga:Jerat Gaya Hidup Kelas Menengah, Saat Semua Terlihat Mampu Tapi Rasa Selalu Kurang7 Jenis Konfigurasi Mesin Sepeda Motor dan Karakteristiknya, Bukan Hanya 1 Silinder

Ketika sebuah model motor dihentikan produksinya, pabrikan sebenarnya berada dalam posisi yang cukup sulit. Sebab, proses produksi tidak bisa langsung dihentikan secara mendadak, mengingat banyak komponen yang sudah dipesan dari pemasok.

Misalnya, jika sebuah pabrikan telah memesan 1.000 unit batok lampu untuk model tertentu, maka meskipun penjualan tidak sesuai harapan dan diputuskan untuk dihentikan, pesanan tetap harus diproses dan dibayar penuh.

Namun, perlu diketahui bahwa keputusan untuk menghentikan produksi tidak diambil secara tiba-tiba. Biasanya melalui proses evaluasi pasar terlebih dahulu. Jika permintaan mulai menurun, maka jumlah produksi akan secara bertahap dikurangi. Karena itu, ketika produksi dihentikan, stok yang tersisa di gudang biasanya tidak banyak.

Nasib Motor di Dealer yang Tidak Laku di Pasaran

Motor-motor tersebut biasanya akan disimpan oleh pabrikan dan kemudian dijual kepada karyawan dengan harga khusus, termasuk opsi kredit ringan. Selain itu, pabrikan juga bisa bekerja sama dengan instansi pemerintah atau perusahaan swasta yang membutuhkan kendaraan operasional dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, tidak heran jika kita menemukan motor-motor “anti mainstream” seperti Kawasaki Athlete, Suzuki Axelo, Suzuki Titan, atau Suzuki Shooter digunakan sebagai kendaraan dinas di berbagai kantor. Hal ini terjadi karena unit-unit tersebut kurang diminati oleh pasar umum.

Sementara untuk unit yang sudah terlanjur dikirim ke dealer, tanggung jawab menjualnya menjadi tugas dealer. Biasanya dilakukan dengan cara memberikan diskon besar-besaran untuk menghabiskan stok.

0 Komentar