Daftar Ulang Membludak, SMKN 3 Cimahi Diserbu Orang Tua dan Calon Siswa

Daftar Ulang Membludak, SMKN 3 Cimahi Diserbu Orang Tua dan Calon Siswa
Sejumlah Panitia SPMB SMKN 3 Cimahi saat Sedang Melayani Daftar Ulang. (Mong / Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Suasana di SMKN 3 Kota Cimahi terlihat ramai sejak pagi. Orang tua dan calon siswa memadati area sekolah untuk mengikuti proses daftar ulang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Tahun ini, total calon siswa yang diterima mencapai 670 orang, termasuk tambahan kuota dari program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS).

Ketua Pelaksana SPMB SMKN 3 Cimahi, Wiwik Wahyuni, menjelaskan program PAPS merupakan inisiatif dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Keputusan Gubernur. Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang berisiko putus sekolah akibat hambatan ekonomi atau sosial.

Baca Juga:Kasus DBD di Cimahi Mengintai di Tengah Cuaca Tak Menentu, Warga Diminta Waspada!Ratusan Perjalanan Kereta Cepat Terganggu Akibat Teror Layang-layang di Jalur Whoosh

“PAPS adalah program afirmatif yang digariskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Keputusan Gubernur, dengan tujuan utama mencegah putus sekolah akibat kendala ekonomi atau sosial,” ujar Wiwik saat ditemui Jabar Ekspres, Kamis (10/7/2025).

Terkait pelaksanaan SPMB tahun ini, Wiwik menyebut hanya mengalami kendala teknis di tahap pertama, terutama terkait akses ke server.

“Untuk pendaftaran yang pertama, kendalanya waktu awal-awal saja, di server,” jelasnya.

Namun secara keseluruhan, proses berjalan lancar, terutama di tahap kedua yang dinilai lebih tertib.

“Ya, membludak. Kalau tahap 2 mungkin agak lebih tertib,” lanjutnya.

Wiwik menambahkan, setelah proses daftar ulang selesai, sekolah akan menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama lima hari, dimulai dari hari Senin hingga Jumat. Karena adanya tambahan kuota, jumlah siswa per kelas pun bertambah menjadi 42 orang.

“Kalau MPLS-nya dilaksanakan itu lima hari, di hari Senin sampai dengan Jumat,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sepanjang pelaksanaan SPMB tahun ini, keluhan dari orang tua relatif minim.

Baca Juga:Perhatikan Petani hingga Driver Ojol, Komite III DPD RI Desak Revisi UU Jaminan SosialGeliat Ekonomi Pedagang Seragam Sekolah Menjelang Tahun Ajaran Baru di Bandung

“Ya, hanya ada mungkin orang tua yang tidak tahu, ada beberapa orang tua yang menanyakan bisa tidak ketika daftar di SMA, pindah ke SMK. Itu saja,” ujarnya menutup pernyataan.

Di antara kerumunan, Zahra Nabila Putri (15), salah satu calon siswa baru, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia dinyatakan lolos masuk ke jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB).

“Lega rasanya, senang banget,” ucapnya dengan senyum lebar.

Zahra memilih jurusan MPLB karena ketertarikannya terhadap dunia digital dan teknologi perkantoran.

0 Komentar