Manajemen RSUD Cibabat Disorot Usai Kematian Pasien BPJS, Dirut Klaim Sudah Sesuai SOP

Manajemen RSUD Cibabat Disorot Usai Kematian Pasien BPJS, Dirut Klaim Sudah Sesuai SOP
Direktur RSUD Cibabat, dr. Sukwanto Gamalyono saat dikonfirmasi terkait pasien BPJS di RSUD Cibabat yang meninggal. (Monk / Jabar Ekspres)
0 Komentar

Ia menambahkan bahwa beberapa jenis obat memang kehabisan stok karena banyaknya permintaan, sementara sebagian lain sulit diperoleh karena pabrik produsen yang tutup atau distribusi yang terhambat.

“Memang ada juga beberapa obat yang kami pesan tidak tersedia. Selain karena tingginya beban pasien, juga karena pabriknya memang sudah tidak produksi,” imbuhnya.

Ketika ditanya apakah keterlambatan pembayaran dari BPJS ke rumah sakit menjadi faktor kendala pelayanan, Sukwanto tidak menjawab secara langsung. Namun ia menegaskan pentingnya sinergi antara sistem pelayanan dan persepsi masyarakat.

Baca Juga:Pelayanan Amburadul, Wali Kota Cimahi Ancam Evaluasi Manajemen RSUD CibabatKunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kertajati Anjlok?

“Kalau memang dokternya sudah sesuai prosedur, kenapa harus disalahkan? Tapi kita juga harus cari jalan tengah. Jangan sampai pelayanan benar secara teknis, tapi tidak terasa benar di mata pasien,” ujarnya.

Pernyataan ini mengisyaratkan dilema klasik dalam layanan publik: prosedur medis yang dianggap sudah sesuai bisa jadi tetap menimbulkan ketidakpuasan publik bila komunikasi dan empati tidak berjalan.

Kini, setelah dua kali viral akibat keluhan layanan terhadap pasien BPJS, publik menanti langkah konkret dari Pemkot Cimahi sebagai pihak yang menaungi RSUD Cibabat. (Mong)

0 Komentar