JABAR EKSPRES – Asosiasi Tinju Dunia (World Boxing Association/WBA) mengumumkan bahwa pertarungan antara juara dunia kelas penjelajah (90,7 kg), Gilberto Ramirez, melawan Yuniel Dorticos yang dijadwalkan pada 28 Juni mendatang di Anaheim, California, akan menjadi duel besar dalam memperebutkan gelar juara.
“Gilberto ‘Zurdo’ Ramirez dari Meksiko, sang juara dunia kelas penjelajah WBA, akan mempertaruhkan gelarnya melawan pencetak knockout asal Kuba, Yuniel ‘Dr.KO’ Dorticos,” tulis situs WBA resminya yang diakses dari Jakarta pada Rabu (25/6).
Menurut WBA, laga ini menjadi momen penting bagi Ramirez untuk mempertegas dominasinya di divisi tersebut.
Baca Juga:12 Tanaman Hias untuk Kamar: Bikin Ruangan Cantik dan SehatUpdate Kurs Dolar AS ke Rupiah Hari ini, 25 Juni 2025
Sejak naik ke kelas penjelajah (cruiserweight), petinju dengan gaya bertarung kidal ini memperlihatkan kekuatan pukulan yang khas, strategi bertarung yang sistematis, dan kecerdasan taktis yang tinggi di atas ring, semua itu tetap efektif meskipun ia menghadapi lawan dengan postur tubuh lebih besar.
Kemenangan terakhirnya atas Chris Billam-Smith menjadi tonggak penting dalam kariernya. Kemenangan itu tidak hanya menyatukan dua gelar juara dunia, tetapi juga mengukuhkannya sebagai petinju Meksiko pertama yang berhasil merebut dua sabuk di divisi kelas penjelajah.
Dalam laga ini, Ramirez akan menghadapi tantangan dari petinju pemukul keras seperti Dorticos. Ia menyadari bahwa memberikan penampilan impresif sama pentingnya dengan meraih kemenangan itu sendiri.
Ramirez, yang kini berusia 33 tahun, akan naik ke ring dengan catatan impresif 47 kemenangan — termasuk 30 di antaranya melalui KO — dan hanya satu kekalahan sepanjang karier profesionalnya.
Tim pelatih Ramirez, yang dikomandoi oleh Julian Chua, tampak siap dengan target tinggi untuk laga nanti.
“Kami menginginkan sistem gugur. Kami tidak hanya ingin menang dengan poin, kami ingin meninggalkan jejak,” kata Chua.
Ia menambahkan bahwa meskipun Dorticos memiliki pukulan kuat, namun sisi pertahanannya menunjukkan kelemahan. Dengan begitu, timnya akan menekan sejak awal, menguji kekuatan lawan, dan mengendalikan tempo pertarungan.
