Menurut beberapa orang yang pernah bekerja di bengkel resmi, setiap posisi di bengkel memiliki target penjualan masing-masing. Mekanik, misalnya, punya target penjualan suku cadang. Front desk atau bagian layanan pelanggan pun sama.
Inilah yang sering membuat konsumen ragu atau merasa tidak nyaman. Komponen yang belum tentu rusak disarankan untuk diganti, dan dengan harga suku cadang yang mahal ditambah biaya jasa yang tinggi, wajar saja jika banyak yang enggan kembali ke bengkel resmi.
Kenapa Servis di Bengkel Resmi Lebih Mahal
Karena mereka bekerja mengikuti SOP ketat dan menggunakan peralatan khusus yang sangat lengkap dan sesuai peruntukan. Misalnya, untuk melepaskan ball joint, mereka akan menggunakan tracker khusus, sedangkan di bengkel umum biasanya hanya diketok menggunakan palu.
Baca Juga:Bocoran Lengkap Infinix Hot 60i: HP Rp1 Jutaan dengan Kamera 50MP dan RAM 12GBKenali Bedanya Kopi Single Origin dan Blend Dari Asal Usul hingga Cita Rasa
Namun, untuk pekerjaan ringan seperti penggantian oli, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara bengkel resmi dan bengkel umum. Oleh karena itu, untuk urusan ganti oli saja, banyak orang, termasuk saya sendiri, lebih memilih untuk melakukannya sendiri di rumah.
Salah satu alasan mengapa sebagian orang enggan datang ke bengkel resmi adalah kurangnya transparansi. Umumnya, ketika kita servis di bengkel resmi (beres), kita hanya menunggu di ruang tunggu tanpa tahu pasti apa yang sedang dilakukan terhadap mobil kita.
Bagi sebagian orang, terutama laki-laki, ada rasa ingin tahu tentang bagaimana sesuatu bekerja. Meskipun tidak paham secara teknis, melihat langsung proses perbaikan mobil bisa memberikan rasa tenang. Mungkin bagi sebagian orang hal ini terlihat sepele, tapi bagi sebagian lainnya, ini cukup penting. Kasarnya, kalau kita tidak melihat langsung mobil dikerjakan, rasanya seperti belum diperbaiki apa pun—betul, bukan?
Alasan Bengkel Resmi Semakin Ditinggalkan
Lalu, alasan lain mengapa bengkel resmi kini mulai ditinggalkan adalah karena bengkel umum sudah jauh berkembang dan semakin profesional. Saat ini, sudah banyak bengkel umum berbasis waralaba (franchise) dengan tampilan modern dan layanan yang lebih rapi. Kita bisa lihat dari berbagai jaringan bengkel besar yang mudah dikenali dari warna dominan mereka—ada yang kuning, hijau, biru, dan sebagainya.
