Ekspresi mikro—seperti bibir yang tertarik ke samping atau mata yang sedikit menyipit—secara otomatis terbaca oleh otak orang lain sebagai tanda adanya emosi negatif, meskipun pada kenyataannya tidak ada perasaan buruk sama sekali.
Bagaimana Menghadapi RBF?
Bagi orang yang memiliki RBF, tidak perlu merasa malu atau tertekan. Memahami bahwa ekspresi tersebut hanyalah pola alami wajah bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri. Jika merasa RBF sering menimbulkan salah paham, ada beberapa cara sederhana yang bisa dicoba, seperti:
Sering berlatih tersenyum kecil saat berinteraksi.
Meningkatkan kontak mata dengan lawan bicara.
Memperbaiki postur tubuh agar terlihat lebih terbuka dan ramah.
Di sisi lain, bagi orang di sekitar, penting untuk tidak langsung menilai seseorang dari ekspresi wajahnya saja. Pendekatan dan komunikasi terbuka bisa menghindarkan kesalahpahaman dan membantu mengenal kepribadian orang secara lebih adil.
Baca Juga:Menaker Sebut Kawasan Industri Perluas Lapangan Kerja4 Rekomendasi Kopi Susu Sachet Rendah Gula
Kesimpulan
Resting Bitch Face atau RBF merupakan bentuk variasi ekspresi wajah manusia yang sering disalahartikan sebagai tanda kepribadian buruk atau emosi negatif. Faktanya, RBF lebih berkaitan dengan bentuk wajah dan kebiasaan otot wajah, bukan cerminan hati atau suasana hati seseorang.
Dengan memahami RBF sebagai fenomena sosial biasa, diharapkan kita bisa lebih bijak dalam berinteraksi dan tidak mudah menilai orang lain hanya dari ekspresi wajahnya. Jadi, jika kamu atau temanmu punya RBF, tak perlu khawatir—yang penting, komunikasi dan sikap yang hangat akan menghapus kesan ‘jutek’ di hati orang lain.*
