Flyover Nurtanio Tak Kunjung Rampung Dikeluhkan Warga

Kendaraan melintas di samping proyek Jembatan Layang Nurtanio yang belum rampung di Jalan Garuda, Kota Bandung, Sabtu (14/6). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Kendaraan melintas di samping proyek Jembatan Layang Nurtanio yang belum rampung di Jalan Garuda, Kota Bandung, Sabtu (14/6). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pembangunan Jembatan Layang (Flyover) Nurtanio di Jalan Garuda, Kota Bandung, belum juga menunjukkan kemajuan signifikan. Proyek yang dimaksudkan untuk mengurai kemacetan di wilayah perbatasan Bandung dan Cimahi ini justru menuai keluhan warga.

Salah satunya Jaya (27), menurutnya akibat pengerjaan proyek yang molor penyelesaian itu, kini dampak lalu lintas yang makin semrawut.

“Ini fly over Nurtanio teh engga selesai-selesai. Jujur sebagai orang Maleber disini tiap hari lewat, merasa terganggu. Karena pembangunan progres enggak jelas, lalu ada yang ngerjain kadang enggak,” kata warga Maleber itu ke Jabar Ekspres, Sabtu (14/6).

Baca Juga:Menilik Mural Kampung Binong yang Libatkan Perempuan DisabilitasTak Mau Telat, Bupati Bogor Rela Nginap di Pendopo demi Acara Helaran Budaya

Menurut Jaya, dalam satu minggu aktivitas pengerjaan hanya terlihat dua hingga tiga hari, itu pun dengan intensitas kerja yang minim. Dia membandingkan progres proyek di Bandung dengan yang ia saksikan saat bekerja di Jakarta.

“Kalau melihat pembangunan fly over atau jalan, kerjanya banyak dan langsung. Di sini mah enggak. Tipis-tipis gitu. Jadi enggak tahu ini proyek ditinggal kontraktor atau bagaimana, atau misalnya memang engga dikerjain karena kurang dana, saya enggak ngerti,” jelasnya.

Kondisi lalu lintas di sekitar proyek disebut Jaya kerap “chaos”, terutama pada jam sibuk pagi dan sore. “Jadi bayangkan aja jalan di sini bilang cuma bisa masuk satu mobil. Kadang-kadang di satu titik, depan PLN dan Maleber itu cuma satu mobil. Ya banyak anak sekolah, anak pulang sekolah udah bener-bener chaos,” ujarnya.

Selain itu, warga juga terdampak oleh debu dan kondisi jalan yang rusak akibat proyek yang belum rampung. Menurutnya juga debu jadi masalah warga pengendara jalan di kawasan tersebut.

“Karena ini pembangunan diendet-endet jadi si jalan belum beres. Jalan kaya enggak dibenerin,” katanya.

Dia menyoroti keberadaan alat berat yang dibiarkan terparkir di pinggir jalan tanpa aktivitas. “Sekarang saya liat di jalan Abdurahman Saleh, ada mesin juga tapi ngejagrag hampir lebih 3 bulan. Ini kadang bahaya juga anak naik alat berat,” sorotnya.

Lantas dirinya mengharapkan, pemerintah dan kontraktor mempercepat penyelesaian proyek ini demi kenyamanan warga dan kelancaran mobilitas.

0 Komentar