Mengapa Malaysia Tak Lagi Menarik bagi Pekerja Migran Indonesia? Ini 5 Alasannya

Mengapa Malaysia Tak Lagi Menarik bagi Pekerja Migran Indonesia? Ini 5 Alasannya
Mengapa Malaysia Tak Lagi Menarik bagi Pekerja Migran Indonesia? Ini 5 Alasannya
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Malaysia, yang selama puluhan tahun menjadi salah satu tujuan utama bagi pekerja migran Indonesia (PMI), kini mulai kehilangan daya tariknya. Berdasarkan data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jumlah PMI yang berangkat ke Malaysia mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2022, tercatat sekitar 110.000 PMI diberangkatkan ke Malaysia, menurun dari angka 150.000 pada tahun 2019 sebelum pandemi. Sementara itu, negara-negara seperti Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan bahkan kawasan Timur Tengah mulai menjadi destinasi baru yang lebih diminati.

Malaysia selama ini menjadi tujuan utama PMI karena faktor kedekatan geografis, kemiripan budaya, serta kemudahan dalam berbahasa. Sektor-sektor seperti perkebunan kelapa sawit, konstruksi, dan pekerjaan rumah tangga merupakan lapangan kerja utama bagi PMI di negara tersebut.

Baca Juga:Lebih Tipis dari Samsung! Inilah Infinix Hot 60 Pro Plus Harga Rp2 JutaanJangan Sembarang Hubungkan WhatsApp ke Aplikasi Penghasil Uang seperti Task All

Namun, data BP2MI menunjukkan bahwa pada tahun 2023, jumlah PMI yang diberangkatkan ke Malaysia hanya mencapai 95.000 orang, turun sebesar 13,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebaliknya, negara-negara lain mencatatkan peningkatan. Hong Kong, misalnya, mengalami kenaikan jumlah PMI hingga 20% dengan total 70.000 pekerja pada tahun 2023, diikuti oleh Taiwan dengan 65.000 pekerja.

Penurunan ini juga tercermin dalam laporan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, yang mencatat bahwa jumlah pendaftar untuk bekerja di Malaysia melalui jalur resmi menurun drastis, dari 200.000 orang pada tahun 2018 menjadi hanya 10.000 orang pada tahun 2023.

Salah satu indikator penting dari pergeseran ini adalah meningkatnya minat terhadap program kerja sama antarpemerintah (government to government/G2G), seperti program magang ke Jepang dan Korea Selatan yang masing-masing menyerap 10.000 dan 8.000 tenaga kerja pada tahun 2023.

Penyebab Jumlah Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Menurun

Inilah beberapa penyebab turunnya jumlah tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang dimulai sejak 10 tahun terakhir.

  1. Upah Kurang Menggiurkan

Salah satu faktor utama penyebab menurunnya minat terhadap Malaysia adalah rendahnya tingkat upah yang tidak kompetitif. Di Malaysia, rata-rata gaji PMI di sektor perkebunan dan pekerjaan rumah tangga berkisar antara RM1.200 hingga RM1.800 per bulan, atau setara dengan Rp4,2 juta hingga Rp6,3 juta.

Perbedaan upah ini menjadi salah satu alasan utama para pekerja Indonesia beralih ke negara lain yang menawarkan penghasilan lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih menjanjikan.

0 Komentar