JABAR EKSPRES – Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah global dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yaitu 245,97 juta jiwa pada tahun 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah mengoptimalkan potensi ekonomi syariah nasional melalui pengembangan ekonomi syariah secara inklusif.
Hal itu dilakukan dengan pengembangan ekonomi syariah secara inklusif melalui peningkatan investasi sektor industri halal, penguatan keuangan syariahm serta fasilitas inovasi teknologi untuk mendukung ekosistem ekonomi berbasis Syariah.
Baca Juga:Jelang Peringatan Kebangkitan Nasional, Bupati Bogor Ajak Generasi Muda Semangat Persatuan dan Patriotisme Hadiri Pordes U-18, Rudy Susmanto: Jadi Ajang Pencarian Bakat bagi Calon Atlet Potensial Kabupaten Bogor
“Sektor makanan dan minuman halal saat ini telah mewakili hampir 40 persen dari keseluruhan aktivitas ekonomi nasional. Kemudian dalam upaya memperkuat peran UMKM dalam ekosistem halal, Pemerintah memberikan kemudahan berupa sertifikasi halal secara gratis,” kata Airlangga di Jakarta, baru-baru ini.
Kontribusi ekonomi Syariah dalam PDB tahun 2024 tercatat sebesar 46,71 persen yang menunjukkan bahwa sektor utama ekonomi Syariah mampu menjadi pendorong pertumbuhan di sektor riil.
Indonesia juga telah menjalin kerja sama internasional dalam sektor halal, termasuk Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan berbagai negara.
Airlannga mencontohkan tentang potensi besar Kerja sama tersebut, dalam industry haji dan umroh dengan kontribusi sekitar USD 8 miliar per tahun ke Arab Saudi sehingga Indonesia bisa meningkatkan kontribusi ekonomi Syariah dan menjadi pusat ekonomi Syariah dunia.
