Antisipasi Sesar Lembang, Dinkes dan BPBD Jabar Sinergikan Penanganan Korban Bencana Secara Terpadu

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cimahi, Moh. Dwihadi Isnalini (Kiri) dan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiagaan BPBD Provinsi Jawa Barat, Edi Heryadi (Kanan) (mong)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cimahi, Moh. Dwihadi Isnalini (Kiri) dan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiagaan BPBD Provinsi Jawa Barat, Edi Heryadi (Kanan) (mong)
0 Komentar

JABAR EKSPRES– Ancaman sesar Lembang yang diprediksi berdampak besar terhadap wilayah Kota Cimahi dan sekitarnya, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat bersiaga penuh.

Koordinasi lintas sektor, terutama di bidang kesehatan, menjadi langkah utama dalam menghadapi potensi bencana besar tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cimahi, Moh. Dwihadi Isnalini, menegaskan Dinkes memiliki peran utama dalam penanganan korban bencana dari sisi kesehatan, baik saat kejadian maupun pasca bencana.

Baca Juga:Hasil Seleksi JPT Pemprov Jabar Tunggu Rekomendasi BKN8 Parpol Pemenang Pemilu 2024 Terima Dana Hibah Rp11,8 Miliar dari Pemkot Bandung

“Dalam penanganan korban saat terjadi bencana, kami menyediakan tenaga kesehatan, persiapan rumah sakit bencana, serta semua sektor kesehatan kami libatkan untuk meminimalisir korban,” ujar Dwihadi kepada awak media, Rabu (14/5/25).

Tak hanya itu, Dinkes Kota Cimahi juga telah menyiapkan tenaga cadangan kesehatan sebagai bentuk kesiapsiagaan agar penanggulangan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.

Dwihadi melanjutkan, seluruh tenaga kesehatan di Kota Cimahi, termasuk dari rumah sakit hingga organisasi profesi seperti IDI, IBI, dan PPNI, turut dilibatkan.

“Seperti diketahui, dalam penanganan korban saat bencana, perlu keterlibatan lintas sektor agar penanganan korban lebih cepat dan efektif. Karenanya, kami berkoordinasi bersama semua sektor kesehatan termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk penanganan dari sisi evakuasi korban serta sarana prasarana kedaruratan seperti tenda dan lainnya,” jelasnya.

Lebih jauh, Dinkes juga akan terus memantau kondisi psikologis korban bencana melalui layanan konseling pasca bencana. Hal ini dinilai penting untuk menghilangkan trauma dan memulihkan mental korban agar bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari.

“Kami bakal terus memantau mental para korban bencana melalui konseling, agar trauma pasca bencana cepat pulih dan mereka cepat kembali beraktivitas,” tambah Dwihadi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiagaan BPBD Provinsi Jawa Barat, Edi Heryadi, menegaskan pihaknya bertindak berdasarkan arahan dari dinas kesehatan sebagai leading sector dalam penanganan korban bencana.

Baca Juga:Keselamatan Transportasi di Titik Kritis, Nyawa Warga Jangan Dipertaruhkan untuk Angka Stastistik.Jalur Afirmasi RMP Tak Wajib Penerima Bansos, Ternyata Ini Syarat Utamanya!

“Kami bergerak berdasarkan arahan leading sector. Kami hanya menangani penanggulangan risiko bencana,” tegas Edi.

Ia juga menyoroti potensi besar dari sesar Lembang yang dapat berdampak serius ke sejumlah wilayah, termasuk Kota Cimahi. Berdasarkan skenario Rencana Kontinjensi (Renkon) dan kajian dari BMKG, kekuatan sesar Lembang diperkirakan mencapai magnitudo 6,8.

0 Komentar