Kebijakan Tarif AS, Danantara Pede Hadapi Guncangan Ekonomi Global

Gedung Danantara Indonesia. (ist)
Gedung Danantara Indonesia. (ist)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Saat ini dunia tengah menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, yang terbaru adanya kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengatakan bahwa Danantara Indonesia hadir pada saat momentum yang tepat.

“Sejak di launching oleh Presiden Prabowo (24 Februari 2025), kami bergerak cepat. Sejak 21 Maret 2025 seluruh BUMN yang berjumlah 844 sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia,” ujar Rosan.

Baca Juga:19 Perusahaan Korsel Siap Tambah Investasi Rp30 Triliun di IndonesiaSoal Eksekusi Lahan di Tenjolaya, Bupati Bandung: Silakan Tempuh Jalur Hukum, tapi Jaga Kondisi Aman

Rosan menjelaskan bahwa pimpinan Danantara Indonesia dan Perusahaan BUMN harus memiliki prinsip 3K, diantaranya pertama, karakter, yaitu semua pimpinan BUMN harus memiliki karakter yang bersih dan menjiwai Pancasila.

“Oleh sebab itu, semoga kehadiran Danantara Indonesia menjadi lembaran baru BUMN, bisa memberikan manfaat yang luar biasa,” ujar Rosan.

Sebelumnya, pada 14 April 2025, Danantara Indonesia bersama Qatar Investment Authority (QIA) menyetujui untuk mengelola dana senilai 4 miliar dolar AS yang ditujukan untuk pembangunan di Indonesia.

Dana itu akumulasi dari Indonesia dan Qatar masing-masing berkontribusi senilai 2 miliar dolar AS.

0 Komentar