Keren! Pelajar SMP di Bandung Rancang Teknologi Solutif Berbasis Keseharian

Sejumlah siswa menyelesaikan praktek inovasi teknologi berbasis listrik di SMP Santo Yusup, Jalan Sulaksana Baru, Kota Bandung, Rabu (16/4). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Sejumlah siswa menyelesaikan praktek inovasi teknologi berbasis listrik di SMP Santo Yusup, Jalan Sulaksana Baru, Kota Bandung, Rabu (16/4). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Berangkat dari persoalan sehari-hari, para siswa kelas 3 SMP Santo Yusup, Kota Bandung, merancang inovasi teknologi yang solutif dan aplikatif.

Dalam ujian praktik informatika yang berlangsung pada Rabu, 16 April 2025, mereka memperkenalkan sejumlah alat buatan sendiri seperti jemuran otomatis, lampu pintar, dan tempat sampah sensorik.

Salah satu siswi SMP Santo Yusup, Florina, menciptakan jemuran otomatis yang mampu melipat pakaian ke dalam rumah saat sensor mendeteksi hujan.

Baca Juga:453 Warga Bandung Barat Terjangkit DBD, Didominasi Usia ProduktifCegah Banjir, Pemkot Bandung Sorot Perbaikan Tanggul dan Drainase

Menggunakan mikrokontroler, LCD display, dan motor servo, alat tersebut dirakit dengan biaya Rp 120 ribu dari uang tabungan pribadi. “Saya ingin bantu orang tua. Kadang hujan datang tiba-tiba saat rumah kosong,” ujarnya.

Sementara itu, Andrea membuat lampu rumah berbasis wifi yang dapat dikontrol melalui aplikasi RemoteXY di ponsel. Lampu ini bisa dinyalakan dari jarak hingga 10 meter.

Dirinya juga mengaku menggunakan bantuan kecerdasan buatan (AI) untuk menyempurnakan kode program. “AI sangat membantu untuk mempercepat proses dan koreksi coding,” tandasnya.

Sementara itu, Guru Informatika SMP Santo Yusup, Didit Wahyu Triono, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari evaluasi praktik.

Namun, ia mendorong siswanya agar produk yang dibuat punya nilai guna nyata.

“Kami mulai dari pertanyaan sederhana: apa masalah di rumahmu? Dari situ muncul 51 alat yang relevan dan solutif,” ujar Didit.

Ia mengaku tetap mendampingi siswa selama proses pengerjaan, bahkan hingga dini hari. Namun bimbingan yang diberikan lebih pada penguatan logika dan alur berpikir, bukan penyelesaian teknis langsung.

Baca Juga:Bazar Murah Kembali Hadir di Kota Bandung, Stok Beras Dijamin Lebih Siap!Suami Adelia Septa Resmi jadi Tersangka KDRT, Polisi Siap Jemput Paksa!

Kepala Sekolah SMP Santo Yusup, Markus Edy, berharap kreativitas dan kemampuan aplikatif ini bisa terus dikembangkan oleh siswa lain di jenjang kelas yang lebih rendah.

“Kami ingin semua pelajaran bisa dipraktikkan langsung dan memberi manfaat nyata,” harapnya.

0 Komentar