Situasi Ekonomi Global Kian Tak Pasti, Industri Garmen Hadapi Tekanan Besar

Ilustrasi pabrik garmen. (foto/ANTARA)
Ilustrasi pabrik garmen. (foto/ANTARA)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Ditengah situasi ekonomi global yang kian tak pasti, pelaku industri garmen di Indonesia menghadapi tekanan besar untuk tetap kompetitif, mulai dari fluktuasi biaya produksi, keterbatasan tenaga kerja terampil hingga ketergantungan terhadap proses manual yang menyulitkan efisiensi.

Namun, di tengah tantangan itu Pukka Indonusa tampil sebagai solusi yang menjanjikan. Dalam partisipasinya di Indo Intertex 2025, pada 15-17 April di JIExpo Kemayoran.

Tidak hanya mempercepat produksi, nanun untuk membantu perusahaan mengurangi proses manual, meningkatkan akurasi dan mengambil keputusan lebih cepat.

Baca Juga:Tujuh Unit Bisnis Wajib Dimiliki Koperasi Desa Merah PutihDewan Desak Penyetaraan Kucuran Bantuan Antara Sekolah Swasta dan Negeri

Direktur Pukka Indonusa Suhadi mengatakan, pihaknya memahami industri manufaktur tekstil dan garmen saat ini membutuhkan lebih dari sekedar mesin.

“Ini bukan investasi alat semata, melainkan keputusan bisnis strategis untuk memperkuat daya saing di tengah pasar yang dinamis,” ucap Suhadi.

Berdasarkan laporan World Bank terbaru (2025), sektor manufaktur global mengalami pelambatan dengan penurunan pertumbuhan sekitar 1,7 persen akibat dampak geopolitik dan kebijakan dagang internasional. Hal ini turut menekan pelaku industri di negara berkembang seperti Indonesia.

Pukka Indonusa memiliki jaringan luas dan komitmen terhadap inovasi sehingga telah menjadi mitra strategis untuk banyak pabrik garmen dan industri dalam menghadirkan efisiensi produk melalui teknologi terkini.

0 Komentar