DEN Sebut Pasar Obligasi Indonesia Aman dari Efek Negatif Kebijakan Trump

Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri. (foto/ANTARA)
Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri. (foto/ANTARA)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri sebut pasar obligasi Indonesia cukup aman dari efek negatif kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“Efek terhadap bond market di Indonesia itu juga mungkin terbatas,” kata Catib dalam kegiatan The Yudhoyono Institute (TYI) bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global” di Jakarta, Minggu (13/4).

“Dan saat itu, Indonesia masih bisa tumbuh 4,6 persen,” tambahnya.

Selain dari sisi pasar obligasi, dampak negative dari sisi ekspor juga terbatas. Chatib menjelaskan kontributor ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional hanya sebesar 22 persen, di mana porsi ekspor ke AS hanya sekitar 10 persen.

Baca Juga:Sulap Trotoar Jadi Teras Sriwijaya, Wagub Jabar Bongkar Pagar Usang di CimahiAntisipasi Tarif Resiprokal AS, Gubernur Jabar Tengah Susun Insentif Bagi Industri

“Jadi, kalau terhadap PDB, andilnya hanya 10 persen dari 22 persen atau 2,2 persen. Maka, meski dalam scenario terburuk pun, efek (tarif resiprokal AS) hanya 2,2 persen dari GDP,” jelas Chatib.

“Jika kita bisa melakukan deregulasi dengan memotong ekonomi biaya tinggi, maka penurunan dampak dari biaya produksi bisa sangat signifikan,” ujarnya.

Kemudian, kebijakan lainnya yang diambil Pemerintah Indonesia yaitu penghapusan impor dan relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

“Dengan berbagi langkah itu, saya kira akan sangat menolong,” tutur Chatib.

0 Komentar