JABAR EKSPRES – Menyambut libur Lebaran 2025, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi telah menyiapkan piket hari raya di Alun-Alun Cimahi.
Piket ini akan berlangsung dari pagi hingga malam hari dengan melibatkan hampir seluruh personel Dishub.
“Seluruh petugas Dishub akan diturunkan ke lapangan, bersama dengan instansi terkait lainnya seperti Satpol PP, Dinas Kesehatan, BNN, serta TNI-Polri,” ungkap Sekretaris Dinas Perhubungan Cimahi, Teti Megawati, saat ditemui di Cimahi, Selasa (25/3/25).
Teti menambahkan, titik-titik rawan kemacetan di Kota Cimahi umumnya terdapat di sepanjang jalan protokol, yang dipicu oleh lonjakan jumlah kendaraan, terutama dari pemudik.
“Karena banyak yang mudik, Cimahi sebagai wilayah perlintasan sering mengalami kemacetan,” katanya.
BACA JUGA: Naik 15 Persen, Volume Kendaraan dari Jakarta Menuju Bandung Capai 205 Ribu Lebih
Sementara itu, Kanit Keamanan Keselamatan Berlalu Lintas (Kamsel) Satlantas Polres Cimahi, Ipda M. Yusup, mengatakan bahwa Polres Cimahi telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan selama arus mudik Lebaran.
“Untuk mengantisipasi mudik Lebaran, kami menurunkan sekitar 170 personel yang akan dibagi ke dua wilayah, yaitu Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB),” ujar Ipda Yusup.
Pengamanan difokuskan pada jalur wisata dan jalur utama mudik. Personel akan ditempatkan di titik-titik rawan kepadatan yang sudah dipetakan sebelumnya.
“Penyekatan sudah dimulai di Simpang Padalarang sejak pukul 00.00 WIB tadi malam. Kendaraan besar seperti kontainer yang mengangkut bahan bangunan atau bahan baku pabrik dihimbau untuk tidak beroperasi,” jelasnya.
Namun, kendaraan pengangkut sembako dan bahan bakar minyak (BBM) masih diperbolehkan beroperasi demi menjaga pasokan kebutuhan masyarakat.
Untuk mengantisipasi arus balik, Polres Cimahi juga telah menyiapkan pos pengamanan (Pospam) di Kilometer 125, yang akan membantu pengendara yang ingin beristirahat atau mengisi bahan bakar.
“Pospam disediakan untuk menghindari kepadatan kendaraan yang ingin beristirahat atau mengisi bensin,” kata Ipda Yusup.
Namun, ia juga mengakui bahwa sering kali pengendara tetap memaksakan diri untuk berhenti di area tersebut meskipun kondisi jalan sudah padat.
“Untuk mengatasi itu, kami terapkan sistem buka-tutup untuk mencegah kemacetan yang lebih parah,” tambahnya.